Selasa 31 Jan 2017 14:50 WIB

Trump Dinilai Terkena Islamofobia

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Teguh Firmansyah
Perempuan Muslim AS meneriakkan slogan dalam unjuk rasa menentang kebijakan imigrasi Presiden AS Donald Trump di Washington Square Park di New York, 25 Januari 2017.
Foto: AP Photo/Andres Kudacki
Perempuan Muslim AS meneriakkan slogan dalam unjuk rasa menentang kebijakan imigrasi Presiden AS Donald Trump di Washington Square Park di New York, 25 Januari 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Zaitun Rasmin menilai perintah eksekutif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tentang larangan sementara kepada pengungsi dan Muslim dari tujuh negara mayoritas Islam sama saja mengajak perang. Zaitun pun yakin umat Islam akan menang jika melawan kebijakan Trump.

“Dan itu menunjukkan juga kelucuan, mereka katanya negara demokrasi tapi kelakuannya seperti itu,” ujar Zaitun kepada republika, Selasa (31/1).

Menurut Zaitun, kebijakan tersebut Trump menunjukkan sikap Islamfobia. Padahal  kekerasan yang muncul bukan hanya datang dari kalangan umat Islam. Kekerasan atas nama agama juga banyak dari agama lain.

Untuk itu, Zaitun menegaskan, sangat lucu Trump mengeluarkan kebijakan tersebut. “Banyak juga kok pelakunya selain agama Islam, harusnya yang dilarang Israel kan,” katanya.

Baca juga, Trump Minta Tutup Akses Masuk Muslim ke AS.

Seperti diketahui perintah eksekutif tersebut ditandatangani Trump saar dirinya belum genap 10 hari menjabat sebagai presiden. Perintah eksekutif tersebut melarang pengungsi dan warga Muslim dari tujuh negara untuk sementara. Ketujuh negara tersebut antara lain Suriah, Irak, Iran, Libya, Sudan, Somalia dan Yaman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement