Rabu 01 Feb 2017 00:05 WIB

Prancis Siap Bela Iran Terkait Perjanjian Nuklir

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Nidia Zuraya
Fasilitas misil Iran
Foto: Irib
Fasilitas misil Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) meminta Iran tak melakukan aktivitas pengembangan misil balistik yang mampu membawa senjata nuklir.

Iran mengatakan, pihaknya tak akan menggunakan misil balistik untuk menyerang negara lain. Tes misil ini bukan bagian dari perjanjian nuklir dengan negara-negara kuat maupun resolusi Dewan Keamanan PBB.

Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Senator Bob Corker mengecam Iran. Ia akan bekerja dengan para anggota dewan lainnya dan pemerintahan Trump untuk membuat perhitungan terhadap Iran.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault mengatakan, Prancis akan menjadi pembela perjanjian nuklir Iran yang akan dihancurkan oleh Presiden AS Donald Trump. Namun penting bagi Iran untuk  mematuhi dengan baik isi perjanjian nuklir tersebut.

"Perjanjian nuklir ini adalah  kepentingan bersama. Semua pihak harus memperhatikan dan mematuhi perjanjian," kata Ayrault seperti dilansir Reuters, Selasa (31/1).

AS, Rusia, Cina, Inggris, Jerman, dan  Prancis adalah pihak-pihak yang terlibat perjanjian nuklir dengan Iran. Paris pada awalnya sangat keras dalam menghadapi Teheran dalam negosiasi perjanjian nuklir tersebut. Namun akhirnya malah memperbaiki hubungan dagang di antara kedua negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement