REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah sumber dokumen yang dirilis Selasa (31/1) menyebutkan bahwa sedikitnya 900 pejabat di lingkungan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Amerika Serikat menandatangani memo internal yang mengkritisi larangan Presiden Donald Trump bagi pengungsi dan imigran dari tujuh negara mayoritas Muslim berkunjung ke AS.
Seorang pejabat senior Kemenlu AS menegaskan bahwa memorandum yang berisi perbedaan pendapat di lingkungan kementerian tersebut telah disampaikan kepada manajemen.
Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer, seeprti dilansir Reuters, pada Senin (30/1) mengatakan pihaknya menghargai memo tersebut. Akan tetapi, ia juga memperingatkan kepada para diplomat karir bahwa mereka harus bersikap baik dengan program pemerintah atau mereka bisa hengkang dari Kemenlu.