Rabu 01 Feb 2017 06:27 WIB

Sikap Trump Bisa Ganggu Politik dan Ekonomi Dunia

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Dwi Murdaningsih
Aksi unjuk rasa memprotes kebijakan Presiden AS Donald Trump yang melarang masuk imigran Muslim.
Foto: EPA/Tracie Van Auken
Aksi unjuk rasa memprotes kebijakan Presiden AS Donald Trump yang melarang masuk imigran Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Majlis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mengatakan, sikap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terkait larangan pengungsi dan Muslim dari tujuh negara mayoritas Islam akan mengganggu kehidupan politik dan ekonomi dunia. Sebab, sikap tersebut memunculkan keresahan dalam hubungan dunia Internasioal.

“Sikap Donald Trump yang sangat membeci Islam jelas-jelas tidak menguntungkan bagi kehidupan politik dan ekonomi dunia,” ujar Anwar kepada Republika.co.id, Selasa (31/1).

900 Pejabat Kemenlu AS Kirim Nota Keberatan kepada Trump

Menurut Anwar, sikap kontroversi Trump memicu lahirnya tindakan negatif. Seperti tindakan radikal dan kekerasan baru di berbagai belahan dunia.

Sikap dan pemikiran Trump, lanjut Anwar sangat tidak menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan kemanusiaan. Semestinya, Trump menjaga sikap nilai kebersamaan dan kemanusiaan tersebut.

Seperti diketahui, Trump menandatangani perintah eksekutif larangan pengungsi dan Muslim dari tujuh negara mayoritas Islam. Ketujuh negara tersebut antara lain, Irak, Iran, Libya, Suriah, Sudan, Somalia dan Yaman. Kebijakan tersebut mengundang protes dari pemimpin dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement