REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki-moon menyatakan tidak akan mencalonkan diri dalam pemilu presiden Korea Selatan. Sebelumnya, Ban telah mendapat banyak dukungan untuk menduduki posisi kepala pemerintahan di negaranya setelah Presiden Park Geun-hye dimakzulkan.
Dalam sebuah konferensi pers di gedung parlemen ada Rabu (1/2), Ban mengaku kecewa dengan keegoisan beberapa politikus di Korea Selatan. Setelah mengadakan pertemuan para pemimpin partai konservatif, Ban mengatakan bergabung dengan pemerintahan tidak akan berguna.
"Saya telah memutuskan untuk menyerah dalam upaya untuk memimpin perubahan politik dan mencapai rekonsiliasi nasional," kata dia.
Ban kembali ke Korea Selatan pada 12 Januari lalu setelah menjalani 10 tahun kepemimpinan sebagai Sekjen PBB. Namun ia tidak mampu mengantisipasi keadaan politik dalam negeri setelah melihat adanya serangkaian skandal yang menjerat pejabat negara.
Tanpa mengumumkan niatnya untuk maju ke kursi kepresidenan, Ban telah menempati urutan kedua jajak pendapat sebagai calon presiden Korea Selatan. Popularitasnya meningkat 30 persen sejak tahun lalu.
Jika pengajuan pemakzulan terhadap Presiden Park disetujui Mahkamah Konstitusi Korea Selatan, maka Park akan berhenti dari jabatannya. Pemilihan presiden selanjutnya direncanakan akan diadakan dua bulan setelah keputusan Mahkamah Konstitusi dibacakan.