Rabu 01 Feb 2017 17:39 WIB

Menhan Baru AS Jalin Komitmen Keamanan dengan Jepang dan Korsel

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Winda Destiana Putri
Menteri Pertahanan AS, James Mattis.
Foto: BBC
Menteri Pertahanan AS, James Mattis.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Menteri Pertahanan baru AS, James Mattis, akan menjalin komitmen keamanan dengan dua sekutu utama AS di Asia, Jepang dan Korea Selatan. Komitmen keamanan dijalin setelah muncul kekhawatiran AS atas program rudal Korea Utara dan meningkatnya ketegangan hubungan dengan Cina.

Mattis melakukan perjalanan luar negeri pertama untuk mengunjungi Jepang dan Korea Selatan. Ia akan meninggalkan AS pada Rabu (1/12) untuk menuju Seoul, dan akan melanjutkan perjalanan ke Tokyo pada Jumat (3/2).

Saat berbicara dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan Han Min-koo menjelang perjalanannya, Mattis menegaskan kembali komitmen AS untuk membela Korea Selatan dengan mengerahkan berbagai kemampuan AS. Mattis diperkirakan akan mencari perkembangan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang dikembangkan di Korea Selatan, untuk menghalau rudal balistik Korea Utara.

Sementara di Tokyo, Mattis dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Tomomi Inada, yang telah berulang kali mengatakan aliansi kedua negara sangat baik untuk dipertahankan. Ia juga akan membahas kemungkinan langkah militer yang akan dilakukan Cina di Laut Cina Selatan.

Kedatangan Mattis menunjukkan sikap hangat AS, jika sebelumnya Presiden Donald Trump saat kampanye sempat mempertanyakan siapa yang akan membiayai aliansi dengan sekutu di Asia. Trump mengatakan, baik kepada Korea Selatan dan Jepang, bahwa keduanya telah mendapatkan manfaat dari penjagaan keamanan AS tanpa berbagi pembiayaan yang cukup.

Trump bahkan juga menarik diri dari kesepakatan perdagangan Asia-Pasifik (TPP) yang selama ini diperjuangkan Jepang. "(Kedatangan) ini menjadi jaminan, atas kampanye seorang kandidat yang kini telah menjadi presiden. Trump telah bersikap skeptis terhadap aliansi kami dan akan membawa AS untuk mundur dari kepemimpinan di wilayah ini," ujar pejabat pemerintahan Trump yang berbicara secara anonim dilansir laman Reuters.

Trump sendiri telah berbicara dengan pemimpin Jepang dan Korea Selatan dalam beberapa hari terakhir ini. Trump juga akan menyambut kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Washington pada 10 Februari mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement