Kamis 02 Feb 2017 09:02 WIB

Pusat Studi Islam di California Jadi Korban Kejahatan Kebencian

Rep: Marniati/ Red: Agus Yulianto
Vandalisme di masjid (Ilustrasi)
Foto: cbs boston
Vandalisme di masjid (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA--  Institut Tarbiyah di Roseville, California menjadi korban kejahatan kebencian. Gedung dipenuhi dengan grafiti yang berisikan tulisan merendahkan Islam dan Muslim. Salah satunya meminta Muslim meninggalkan negara tersebut.

Grafiti ini bukan hanya satu, namun berada di beberapa sudut bangunan. Baik di depan maupun belakang gedung. "Ini bukan serangan terhadap masjid, dan ini juga bukan serangan terhadap komunitas Muslim. Tapi ini adalah serangan terhadap komunitas kami di sini, di daerah Sacramento, dan kita semua harus berdiri bersama dan tidak memberi dukungan terhadap perilaku seperti ini,” kata Imam Tarbiyah Institut, Mohamed Abdul-Azeez seperti diansir kcra.com (1/12).

Abdul-Azeez menjelaskan, Institut Tarbiyah merupakan sebuah lembaga yang menyediakan jasa spiritual dan pendidikan untuk 300 anggota. Institut ini telah beroperasi sejak enam bulan lalu. Dan dalam dua minggu terakhir, sejak adanya kebijakan eksekutif Donald Trump, institut dan komunitas Muslim setempat memperoleh dukungan positif dari masyarakat sekitar. Dukungan dapat berupa penyampaian surat maupun memberikan kue.

Untuk itu, dia tidak percaya bahwa pengrusakan tersebut mencerminkan perilaku masyarakat Roseville. Menurutnya, apa yang terjadi di Tarbiyah Institut merupakan hasil dari pidato kebencian pada skala yang jauh lebih besar.

"Insiden ini  mencerminkan semangat jahat yang telah diabadikan oleh orang-orang yang  berkuasa di negeri. Untuk itu, sebagai masyarakat kita harus melawan hal tersebut," katanya.

Juru bicara kepolisian Roseville Dee Dee Gunther mengatakan, pengrusakan Institut Tarbiyah dikategorikan sebagai kejahatan kebencian. Untuk itu, saat ini, pihaknya sedang dilakukan proses penyidikan. "Kejadian seperti tidak dapat diterima oleh masyarakat sekitar sehingga harus segera diselesaikan," katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) wilayah Sacramento Basim Elkarra mengatakan, semua pihak merasa terganggu dengan meningkatnya jumlah insiden kebencian yang menargetkan Muslim di California maupun seluruh negeri.  Ia berharap, masyarakat Sacramento terus memberikan dukungan kepada komunitas muslim yang berada di Tarbiyah.

Elkarra juga menjanjikan hadiah sebesar 2.000 USD bagi pihak yang dapat memberikan informasi terkait orang yang harus bertanggung jawab atas insiden ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement