Kamis 02 Feb 2017 12:40 WIB

Konsumsi Leci dalam Kondisi Perut Kosong, 100 Anak India Meninggal

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Agus Yulianto
Leci (Ilustrasi)
Leci (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDIA -- Hati-hati mengonsumsi buah leci bila perut dalam kondisi kosong. Pasalnya, akibat mengonsumsi buah leci dalam kondisi perut kosong, lebih dari 100 anak di India meninggal dalam setahun.

Ilmuwan Amerika Serikat dan India mengatakan, penyakit misterius yang menewaskan lebih dari 100 anak dalam setahun di India utara disebabkan karena makan leci dalam perut kosong. Sejumlah anak-anak dalam kondisi sehat di wilayah Bihar mendadak mengalami kejang dan hilang kesadaran. Kondisi anak-anak itu hampir mati yang membingungkan para dokter.

Dilansir dari BBC pada Rabu (1/2), hasil penelitian yang dipublikasi di jurnal medis The Lancet menunjukkan, anak-anak itu keracunan buah. Dalam jurnal itu disebutkan, sebagian besar korban adalah anak-anak miskin di wilayah utama penghasil leci. Anak-anak mengkonsumsi leci yang telah jatuh ke tanah di kebun buah.

Leci mengandung racun yang menghambat kemampuan tubuh untuk memproduksi glukosa. Hal itu memengaruhi anak-anak muda yang mempunyai kadar gula darah rendah. Gejala keracunan dimulai dari anak-anak terbangun pada malam hari sebelum mengalami kejang. Kemudian, anak itu akan kehilangan kesadaran karena menderita pembengkakan akut otak.

Para peneliti, meneliti anak-anak yang mendapat perawatan di rumah sakit di Muzaffarpur pada Mei dan Juli 2014. Penelitian itu menemukan hubungan mengonsumsi leci dalam perut kosong menyebabkan pembengkakan otak dan kejang pada anak-anak di Karibia.

Hal ini kemudian menggerakkan petugas kesehatan untuk mengingatkan para orangtua untuk memastikan anak-anak mendapat makan sebelum mengonsumsi leci. Serta, membatasi konsumsi leci.

Anak-anak yang menderita gejala itu harus cepat mendapat perawatan karena hipoglikemia atau gula darah rendah. New York Times melaporkan, saat ini, jumlah kasus keracunan leci sudah mulai menurun dari sebelumnya ratusan menjadi sekitar 50-an.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement