Kamis 02 Feb 2017 15:28 WIB

Laporan: Presiden AS Ancam Kirim Pasukan ke Perbatasan Meksiko

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Aksi unjuk rasa memprotes kebijakan Presiden AS Donald Trump yang melarang masuk imigran Muslim.
Foto: EPA/Tracie Van Auken
Aksi unjuk rasa memprotes kebijakan Presiden AS Donald Trump yang melarang masuk imigran Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengirim sejumlah tentara ke perbatasan negara itu dengan Meksiko.

Pernyataan ini merupakan ancaman yang ia berikan kepada Presiden Meksiko Pena Nieto yang disampaikan melalui percakapan telepon beberapa waktu lalu.

Dalam sebuah transkrip percakapan telepon yang beredar, miliarder itu disebut meminta agar Nieto menangani bad hombres atau mengacu kepada imigran tanpa dokumen yang masuk dari Meksiko ke AS. Trump menilai rekan dari negara tetangganya tersebut tidak berbuat cukup banyak untuk menghentikan mereka.

"Anda memiliki banyak imigran tanpa dokumen di sana dan tidak melakukan hal yang cukup untuk mengentikan mereka jadi saya pikir militer Meksiko takut untuk menghadapi mereka," ujar Trump kepada Nieto dilansir AP, Kamis (2/2).

Trump kemudian mengatakan, militer AS dapat mengurus para imigran tanpa dokumen yang banyak berada di perbatasan selatan negara itu. Ia menggunakan istilah bad homres yang dinilai merendahkan mereka yang kebanyakan berasal dari Meksiko.

"Saya pikir militer AS tidak takut dan bisa mengurus mereka, jadi pasukan akan dikirim ke sana," kata Trump.

Namun, kebenaran isi transkrip percakapan telepon antara Trump dan Nieto dibantah oleh perwakilan masing-masing negara. Ancaman yang dibuat oleh pemimpin Negeri Paman Sam terhadap Meksiko disebut tidak pernah sekalipun dibuat.

Kementerian Luar Negeri Meksiko mengatakan laporan tentang ancaman dibuat untuk membuat ketegangan antara dua negara semakin terjadi. Tidak pernah ada pembahasan mengenai kedatangan militer AS untuk menangani imigran tanpa dokumen yang ada di perbatasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement