REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Militer Suriah menciptakan satu unit pasukan baru yang seluruh anggotanya terdiri dari tentara perempuan. Al-Masdar News melaporkan, para perempuan tersebut telah mendaftar khusus untuk memerangi ISIS.
Media lokal Suriah itu mengunggah video yang menunjukkan puluhan perempuan berhijab dan berseragam tempur sedang melakukan latihan menembak dan menyanyikan lagu-lagu patriotik, Rabu (1/2).
Pasukan khusus itu dinamai Khansawat Souria, yang memiliki sekitar 150 anggota perempuan dari Kota Qamishli di utara Suriah. Pasukan dipimpin oleh anggota Partai Ba'ath, Jazya Tu'mah.
Kota Qamishli merupakan wilayah kekuasaan kelompok Kurdi yang telah menjadi wilayah strategis selama perang sipil di Suriah. Wilayah ini telah lama diperebutkan oleh kelompok Kurdi, tentara Suriah, dan pasukan ISIS.
Kelompok Kurdi diketahui telah mendirikan Unit Perlindungan Perempuan (YPJ) pada 2012, untuk memberdayakan perempuan dalam perjuangan mendapatkan kekuasaan otonom bagi Kurdi di Suriah Utara. YPJ juga dipersiapkan untuk melawan kelompok-kelompok ekstremis yang semakin berkembang dalam perang.
Puluhan perempuan Arab dan Yazidi alumni YPJ kemudian memutuskan untuk bergabung dengan unit Khansawat Souria. Jumlah perempuan di angkatan bersenjata Suriah telah berkembang pesat sejak perang saudara pecah pada 2011.