Jumat 03 Feb 2017 18:19 WIB

40 Persen Warga AS Dukung Pemakzulan Trump

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Unjuk rasa menolak kebijakan Trump yang melarang pendatang muslim ke Amerika di Terminal Tom Bradley International diBandara Internasional Los Angeles.
Foto: Reed Saxon/AP
Unjuk rasa menolak kebijakan Trump yang melarang pendatang muslim ke Amerika di Terminal Tom Bradley International diBandara Internasional Los Angeles.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah jajak pendapat mengklaim dua perlima warga Amerika Serikat (AS) ingin Presiden Donald Trump dimakzulkan.

Jajak pendapat tersebut dilakukan oleh lembaga kebijakan publik yang berafiliasi kepada Demokrat. Hasil jajak pendapat menyebutkan 40 persen warga AS meminta Trump yang baru menjabat selama dua pekan itu untuk turun dari jabatannya di Gedung Putih. Sedangkan 48 persen tidak mendukung pemakzulan dan 12 persen lainnya tidak yakin.

Menurut Independent, Jumat (3/2), lembaga survei itu juga menemukan kebanyakan orang Amerika, sebanyak 52 persen, ingin mantan Presiden Barack Obama kembali ke Gedung Putih.

Lebih dari 500 ribu orang juga telah mendaftar untuk petisi oleh kelompok kampanye Impeach Trump Now atas dasar ia belum mengambil langkah yang jauh dari kerajaan real estate-nya di pemerintah.

Trump, meskipun memenangkan electoral college, namun kehilangan suara rakyat yang hampir tiga juta pemilih. Trump disebut memiliki peringkat popularitas terendah dalam sejarah Amerika kontemporer.

Hanya seperempat dari warga AS atau 26 persen yang mendukung perintah eksekutif Trump yang melarang warga dari tujuh negara berpenduduk mayoritas Muslim masuk ke AS, setidaknya dalam jangka waktu 90 hari.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement