REPUBLIKA.CO.ID, RAKHINE -- Tentara Myanmar melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan beramai-ramai terhadap umat Muslim Rohingya. Mereka juga membakar desa-desa warga Rohingya sejak Oktober lalu.
Menurut PBB, tentara Myanmar melakukan pemusnahan etnik Rohingya. Ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. "Area operasi pemusnahan etnik menyebabkan kematian suku Rohingya dalam jumlah ratusan kematian," kata pejabat HAM PBB seperti dilansir Aljazirah, Sabtu, (4/2).
Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Zeid Raad al-Hussein mengatakan, pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi berjanji akan melakukan investigasi terhadap tudingan tersebut. "Ia memberitahu saya bahwa investigasi akan dilakukan, ia membutuhkan informasi yang lebih lanjut."
Laporan PBB yang dibuat berdasarkan wawancara dengan 204 orang suku Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh menunjukkan pelanggaran mengerikan yang diduga dilakukan pasukan keamanan Myanmar atau pejuang sipil yang bekerjasama tentara dan polisi.
Dari 101 wanita Rohingya yang diwawancara lebih dari setengahnya mengaku diperkosa atau dilecehkan secara seksual. Sejumlah wanita Rohingya memberitahu investigator PBB jika anak-anak termasuk bayi Rohingya diinjak-injak atau digorok sampai mati.