Ahad 05 Feb 2017 19:44 WIB

Ini Sosok James Robart yang Menghentikan Kebijakan Imigran Trump

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
James Robart
Foto: YouTube
James Robart

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Nama Hakim James Robart muncul sebagai hakim pertama yang mendapat kecaman dari Presiden AS Donald Trump. Robart mengeluarkan perintah sementara untuk mencabut larangan imigrasi yang dikeluarkan Trump.

Melalui akun Twitter pribadinya, Trump menyebut Robart sebagai hakim yang memiliki opini konyol yang ingin menjauhkan penegakan hukum dari negeri sendiri. Robart berada di kursi hakim federal di Seattle selama lebih dari satu dekade, setelah diangkat oleh mantan Presiden George W. Bush.

"Dia relatif apolitis. Dia bukan seorang konservatif atau liberal. Dia seorang pria yang tertarik pada hukum dan keadilan," ujar Douglas Adkins, investor ekuitas swasta dan mantan bankir yang telah mengenal Robart sejak kecil.

Pada Jumat (3/1), Robart menjadi berita utama nasional atas keputusannya mencabut sementara larangan imigrasi Trump untuk warga dari tujuh negara mayoritas Muslim. Departemen Kehakiman pada Sabtu (4/1) mengajukan pemberitahuan resmi bahwa mereka berniat untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Dengan mengeluarkan kecaman terhadap Hakim Robart, Trump sebagai presiden dianggap memiliki sikap anti-peradilan. Ia tidak mementingkan sistem checks and balances yang dimaksudkan untuk melindungi negara dari penyalahgunaan kekuasaan.

Dalam keputusannya, Robart menekankan tiga cabang pemerintahan, yaitu eksekutif, Kongres, dan peradilan, harus memiliki fungsi yang sama.

"Pekerjaan hakim dan pengadilan, terbatas untuk memastikan bahwa tindakan yang diambil oleh dua cabang pemerintahan lainnya dapat sesuai dengan hukum negara kita, dan yang lebih penting, konstitusi kita," jelas Robart.

Setelah lulus dari Whitman College di Walla Walla, Washington, dan Georgetown University Law Center, Robart menghabiskan 30 tahun melakukan praktik swasta di firma hukum yang sekarang dikenal sebagai Lane Powell. Kemudian ia diangkat menjadi hakim oleh Bush pada 2004.

Adkins mengatakan, Robart dan istrinya tidak memiliki anak, tetapi mereka menjadi orang tua asuh bagi beberapa anak imigran selama bertahun-tahun. Anak-anak asuh mereka mayoritas berasal dari Asia Tenggara.

Menurut biografi resmi di situs pengadilan federal, Hakim Robart sempat juga menjabat sebagai Presiden Seattle Children's Home dan mantan wali anak-anak di Children's Home Society of Washington. Organisasi-organisasi tersebut menyediakan layanan kesehatan mental untuk anak muda dan membantu keluarga yang bermasalah.

"Keterlibatannya dengan anak-anak membantu memberikan pemahaman terkait orang-orang yang terkena dampak kebijakan, tetapi tidak akan membentuk interpretasinya terkait aturan hukum," kata Paul Lawrence, salah satu pengacara yang mendukung Washington dalam kasus imigrasi.

Dalam sidang konfirmasi, Robart memberikan jasa hukum pro-bono di awal karirnya untuk orang-orang yang merasa telah terjerat sistem hukum. Dia mengatakan, jika digunakan dengan benar, hukum bisa memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin mencari ganti rugi jika merasa telah dianiaya.

Baca juga, Warga Ottawa Menunjukkan Rasa Solidaritas ke Muslim.

Pada 2011, Robart memberikan penangguhan sementara peraturan negara yang memotong dana pemerintah untuk anak-anak difabel dan keluarga di Washington. "Ketika dihadapkan dengan konflik antara keuangan dan anggaran, timbul keprihatinan ... dan penderitaan manusia dapat dicegah," tulis Robart.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement