Rabu 08 Feb 2017 15:44 WIB

Trump dan Erdogan Capai Kesepakatan Soal ISIS

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan.
Foto: Reuters
Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden AS Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sepakat untuk menjalin kerja sama membasmi ISIS dan merebut kembali kota Al Bab dan Raqqa di Suriah. Keduanya juga membahas perang melawan teror dan krisis Suriah dalam percakapan telepon yang dilakukan pada Selasa (7/2) malam.

Seperti dilansir dari The Independent, Trump mengatakan, ia berniat menciptakan zona aman bagi warga sipil yang terlantar di Suriah. Ia juga menegaskan, AS telah memandang Turki sebagai mitra strategis dan sekutu NATO.

Erdogan dilaporkan telah meminta Trump untuk mengakhiri dukungan AS kepada pasukan Kurdi yang saat ini berjuang melawan ISIS di utara Suriah. Turki, yang bersama dengan AS mendukung oposisi moderat Suriah dalam perang, memandang Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi sebagai kelompok teroris.

Direktur CIA, Mike Pompeo, juga dilaporkan akan mengunjungi Turki akhir pekan ini. Ia akan membahas masalah YPG dan Fethullah Gulen yang kini menetap di AS. Gulen disebut menjadi otak dibalik kudeta militer yang gagal terhadap pemerintah Turki.

Pekan lalu, Trump telah mengubah rencana yang telah disusun Presiden Barack Obama untuk mengalahkan ISIS di Raqqa. The Washington Post melaporkan, rincian strategi Obama dalam konflik Suriah itu diserahkan kepada pemerintahan Trump bulan lalu.

Rencana yang melibatkan banyak pasukan bersenjata Kurdi itu diabaikan Trump karena alasan tidak adanya rencana kedua atau rencana B. Trump sesumbar akan mengalahkan ISIS dengan cepat dengan sebuah rencana rahasia.

Baca juga, Erdogan Klaim Punya Bukti AS Dukung ISIS.

Seorang pejabat senior yang bertugas di dalam pemerintahan Obama mengatakan, Presiden Obama sempat menyadari kekurangan-kekurangan yang ada di dalam rencana tersebut. Menurutnya, mempersenjatai pasukan Kurdi merupakan bagian dari rencana B.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement