Rabu 08 Feb 2017 19:34 WIB

Meksiko: Perluasan Permukiman Yahudi Penghalang Utama Perdamaian

Permukiman Yahudi Pisgat Zeev di Yerusalem timur terlihat di belakang bagian dari tembok pemisah Israel
Foto: AP Photo
Permukiman Yahudi Pisgat Zeev di Yerusalem timur terlihat di belakang bagian dari tembok pemisah Israel

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Pemerintah Meksiko pada Selasa (7/2) memperingatkan keputusan Israel untuk terus memperluas permukiman Yahudi di wilayah Palestina akan menjadi pukulan keras terhadap setiap harapan untuk hidup berdampingan secara damai antara kedua bangsa.

"Meksiko menyesalkan keputusan parlemen Israel untuk menyetujui peraturan yang mensahkan pembangunan rumah di permukiman Yahudi di tanah pribadi orang Palestina," kata Kementerian Luar Negeri di Mexico City di dalam satu pernyataan.

"Meksiko kembali menyatakan perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat (Sungai Yordan) dan Yerusalem Timur merupakan penghalang besar bagi proses perdamaian, yang mesti menemukan penyelesaian menyeluruh berdasarkan keberadaan dua negara Israel dan Palestina," kata pernyataan itu.

Meksiko menyeru anggota parlemen Israel agar mengubah keputusan tersebut dan mematuhi resolusi terkait Dewan Keamanan PBB, terutama Resolusi 2334 Dewan Keamanan. Pada Senin pagi (6/2), parlemen Israel menyetujui apa yang dinamakan Regulation Bill, yang berlaku surut mengesahkan pembangunan sebanyak 3.850 rumah di puluhan pos depan yang dibangun secara tidak sah di tanah milik pribadi orang Palestina.

Para pengamat percaya Israel tampaknya telah menjadi berani akibat dukungan tanpa syarat Presiden baru AS Donald Trump, yang bahkan menyerukan pemindahan Kedutaan Besar AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem yang masih menjadi sengketa. Tindakan itu diperkirakan akan menyulut ketegangan di Timur Tengah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement