REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Enam anggota dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dilaporkan tewas akibat diserang milisi ISIS di Afghanistan Utara, tepatnya di provinsi Jowzjan, Rabu (8/2) waktu setempat. Penyerangan terjadi ketika para anggota ICRC hendak mendistribusikan bantuan ke daerah yang porak poranda akibat longsor.

Kepala Delegasi ICRC di Afghanistan Monica Zanarelli mengecam keras insiden tersebut. "Ini adalah tindakan tercela dan tidak ada yang bisa membenarkan pembunuhan rekan-rekan kami dan teman-teman," tuturnya, seperti dilaporkan laman The Independent.

Serupa dengan Monica Zanarelli, Presiden ICRC Peter Maurer sangat terkejut dengan insiden penembakan anggotanya. Ia berpendapat serangan tersebut memang telah direncanakan dan didesain untuk menyerang anggota ICRC di sana.

Padahal, Peter menilai, anggota ICRC di Afghanistan hanya berupaya untuk menolong warga di sana. "Anggota staf kami hanya melakukan tugas, tanpa pamrih, berusaha untuk membantu dan mendukung masyarakat setempat," ujar Peter.

Petugas kepolisian setempat menyatakan kegiatan ISIS di daerah ditembaknya anggota ICRC memang cukup aktif.

Ikuti Whatsapp Channel Republika