REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Ada yang unik dari Olimpiade Tokyo 2020 mendatang. Jika biasanya medali kemenangan dalam sebuah pertandingan besar terbuat dari bahan emas, medali Olimpiade Tokyo 2020 justru menggunakan daur ulang smartphone bekas sebagai bahan pembuatan medali.
Rencana tersebut baru saja diumumkan oleh pihak penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 pada bulan ini. Untuk menyukseskan rencana ini, penyelenggara mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam olimpiade dengan menyumbangkan perangkat smartphone mereka yang sudah tidak digunakan lagi.
Proyek ini setidaknya membutukan sekitar delapan ton logam untuk didaur ulang dan menghasilkan sekitar 5000 medali dalam ajang Olimpiade dan Paralimpyade Tokyo pada 2020 mendatang.
“Tidak hanya atlet yang bisa memberikan inspirasi tetapi medali berbahan daur ulang ini juga akan menginspirasi jutaan orang,” kata Ashton Eaton, seorang Atlet asal Amerika Serikat yang pernah meraih medali emas olimpiade sebanyak dua kali, dikutip Live Science, Jumat (10/1).
Eaton mengatakan setiap warga negara yang berkontribusi menyumbangkan smartphone bekasnya untuk didaur ulang turut membantu meningkatkan kesadaran tentang isu-isu lingkungan.
Pada bulan April nanti, masyarakat Jepang sudah bisa menyumbangkan smartphone bekasnya melalui 2400 boks yang telah disediakan serta di beberapa kantor umum di seluruh Jepang. Pengumpulan ini akan dihentikan setelah target smartphone bekas tercapai sebanyak delapan ton.