REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Petempur Boko Haram menewaskan tujuh prajurit Nigeria dan melukai 19 orang lain dalam penyergapan di jalan di negara bagian Borno di timur laut, kata militer pada Jumat (10/2).
Serangan dan bom bunuh diri yang terus berlanjut di kawasan timur laut menimbulkan keraguan tentang upaya menghentikan perang dengan kelompok itu, sekalipun militer berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah yang dikuasai Boko Haram. Penyergapan di jalan Ajiri-Dikwa itu menimpa pasukan tersebut saat mereka melakukan gilir tetap pada Kamis malam, kata militer dalam pernyataan.
"Tujuh prajurit membayar dengan harga mahal dalam insiden itu sementara 19 yang lain mengalami berbagai tingkat luka-luka," kata pernyataan tersebut.
Pasukan telah 'agresif mengejar' petempur Boko Haram yang melarikan diri. Pernyataan itu mengatakan 'banyak' petempur Boko Haram telah dibunuh, tanpa memberikan jumlah korban yang pasti.
Pada Desember, Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan pengambilalihan kamp utama menandai akhir penghancuran teroris Boko Haram di kamp terakhir mereka di hutan Sambisa yang dulu merupakan markas kelompok itu. Tapi sejak saat itu serangan telah meningkat pesat, tanpa adanya tanda-tanda berhenti.
Pemberontak Boko Haram telah menewaskan lebih dari 15 ribu orang sejak 2009 dan memaksa sekitar dua juta orang meninggalkan rumah mereka. Kelompok itu terpecah tahun lalu, dengan satu faksi yang dipimpin oleh Abubakar Shekau dari hutan Sambisa dan yang lain bersekutu dengan ISIS dan dipimpin oleh Abu Musab al-Barnawi, yang bermarkas di daerah Lake Chad.
Sebelumnya, pasukan pemerintah Nigeria yang beroperasi di wilayah bergolak di timur laut mengatakan telah menangkap 3.332 tersangka teroris Boko Haram. Penangkapan berlangsung antara Januari hingga 1 Februari dalam operasi penyapuan, menyusul pemburuan yang dilancarkan terhadap para pemberontak di hutan Sambisa.
Komandan Angkatan Darat yang bertanggung jawab atas operasi, Mayor Jenderal Lucky Irabor, mengatakan di antara para tersangka yang ditahan tersebut terdapat 26 warga asing, terdiri dari 17 warga Chad dan sembilan Republik Niger. Irabor mengatakan pasukan pemerintah juga melakukan serangkaian operasi penyergapan terhadap para teroris Boko Haram serta menyita persenjataan dalam jumlah besar.
Kepala militer itu mengatakan kepada para wartawan pasukan pemerintah telah menahan lima orang yang diyakini sebagai teroris tingkat tinggi Boko haram. Irabor mengatakan operasi penangkapan dilancarkan melalui kerja sama dengan anggota pertahanan sipil.
Tentara Nigeria, yang didukung negara tetangganya, merebut kembali sebagian daerah, yang dikuasai pegaris keras. Namun, kelompok itu meningkatkan serangan dan bom bunuh diri dalam beberapa minggu belakangan saat akhir musim hujan dapat membantu gerakan di semak-semak.