Ahad 12 Feb 2017 03:54 WIB

Pemerintah Hungaria Berencana Tempatkan Para Imigran di Kontainer

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Israr Itah
Kondisi pengungsi Suriah di perbatasan Hungaria.
Foto: AP Photo/Darko Vojinovic
Kondisi pengungsi Suriah di perbatasan Hungaria.

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST — Pemerintah Hungaria berencana menyiapkan tempat penampungan untuk semua pengungsi dan imigran yang masuki ke negara itu. Namun, fasilitas penampungan berupa kamp-kamp yang dibangun di daerah perbatasan negara itu sangat tidak layak kondisinya, karena dibuat dari kontainer.

“Kebebasan pergerakan orang-orang (para pengungsi) ini akan dihapus. Mereka hanya boleh tinggal di tempat yang telah kami tentukan untuk mereka (kamp-kamp dari kontainer),” kata salah satu pejabat Hungaria, Janos Lazar, seperti dikutip World Bulletin, Sabtu (11/2).

Pemerintah Hungaria yang saat ini dipimpin oleh Perdana Menteri Viktor Orban memang dikenal memiliki sikap antiimigran dan antipengungsi. Orban berasal dari kelompok politik sayap kanan di negeri itu.

Ada ratusan ribu pengungsi yang masuk ke Eropa selama dua tahun terakhir. Sebagian dari mereka berasal dari Suriah. Tujuan kedatangan para pengungsi itu ke Benua Biru tidak lain adalah untuk mencari suaka atau perlindungan kepada pemerintah di negara yang mereka tuju.

Saat ini terdapat sebanyak 586 imigran yang bermukim di kamp-kamp terbuka dan tertutup di sejumlah kawasan di Hungaria. Menurut Lazar, mereka rencananya juga akan dipindahkan secara bertahap ke tempat penampungan baru yang dibangun dari kontainer tersebut. Setelah menempati lokasi baru itu, para imigran tadi tidak dapat lagi bergerak bebas di wilayah Hungaria.

“Kontainer-kontainer ini cocok untuk menampung 200 hingga 300 orang. Jadi, para imigran harus tinggal di sana sambil menunggu keputusan terkait status permintaan suaka mereka,” kata Lazar.

Bulan lalu, PM Orban mengatakan bahwa penahanan sistematis para imigran ini diperlukan dalam menghadapi berbagai ancaman serangan teror di Eropa. “Selama ada putusan yang luar biasa, mereka (para imigran) tidak bisa bergerak secara bebas di Hungaria,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement