Senin 13 Feb 2017 18:50 WIB

Koalisi Militer Arab: Hodeidah Zona Militer

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Agus Yulianto
Tank militer Arab Saudi berjaga di wilayah pegunungan Baihan, Yaman (Ilustrasi)
Foto: EPA/STR
Tank militer Arab Saudi berjaga di wilayah pegunungan Baihan, Yaman (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA - Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi mendeklarasikan Kota Hodeidah, Yaman sebagai zona militer. Mereka mendesak warga sipil di pelabuhan Laut Merah Houthi untuk tetap tinggal di rumah masing-masing. Pernyataan tersebut keluar sehari setelah PBB memperingatkan serangan udara bisa menjebak warga sipil dan menghambat upaya bantuan.

Koalisi militer terutama negara-negara Teluk Arab mengatakan, dalam sebuah pernyataan pada Ahad (12/2) malam waktu setempat, warga sipil di Hodeidah harus tetap berada di rumah mereka dan menghindari bentrokan. Mengingat, kota itu akan dinyatakan sebagai zona militer dari jam 10.00 pagi waktu setempat pada Senin (13/2) sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Awal pekan ini, pasukan pemerintah Yaman yang didukung oleh pasukan Teluk Arab merebut kembali kota Laut Merah al-Mokha. Yaitu dengan mendorong untuk membuka jalan di Hodeidah, kota pelabuhan utama Yaman.

PBB mengatakan, serangan udara pada Jumat oleh koalisi pimpinan Arab Saudi telah mengintensifkan pada Hodeidah. PBB khawatir serangan tersebut dapat menjebak warga sipil dan menghambat operasi kemanusiaan untuk memberikan makanan dan pasokan bahan bakar penting.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement