Selasa 14 Feb 2017 09:38 WIB

Pengalaman Gadis 12 Tahun yang Memakai Hijab di Australia

Itrat, gadis Australia berusia 12 tahun asal Pakistan berbagi pengalaman hidupnya sebagai seorang yang memakai jilbab.
Foto: ABC
Itrat, gadis Australia berusia 12 tahun asal Pakistan berbagi pengalaman hidupnya sebagai seorang yang memakai jilbab.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Awal bulan Februari diperingati sebagai Hari Hijab Dunia. Program televisi milik ABC 'Behind the News', atau BTN, sebuah acara khusus yang ditujukan bagi anak-anak membuat episode khusus soal penggunaan kerudung di kalangan Muslimah.

Acara BTN memiliki beberapa 'rookie' atau reporter baru dari kalangan anak-anak yang bertugas menjelaskan apa yang sedang hangat dibicarakan di dunia dengan bahasa yang mudah dimengerti. Termasuk diantaranya adalah soal Islam dan penggunaan kerudung.

Rookie reporter bernama Itrat menceritakan pengalamannya sebagai seorang gadis yang memakai hijab di Australia, berikut ini.

Hi BTN! nama saya Itrat! Saya berusia 12 tahun dan lahir di Pakistan.

Saya pindah ke Australia dengan orang tua dan empat adik lak-laki sebagai pengungsi satu tahun yang lalu.

Jika Anda belum tahu, saya memakai sesuatu di kepala! Ini disebut hijab. Sehelai kain yang menutupi kepala dan leher saya.

Jilbab dipakai oleh banyak gadis-gadis dan para perempuan Muslim di seluruh dunia. Muslim artinya bagi kita yang mengikuti agama Islam.

Dulu, kami memiliki seorang nabi; istri dan anak perempuannya. Mereka memakai kerudung juga dan setelah itu setiap perempuan Muslim mulai menggunakannya.

Anda mungkin pernah melihat beberapa jenis lain dari jilbab, seperti niqab, burka. Tetapi yang paling umum terlihat di Australia adalah hijab, seperti yang saya pakai.

Saya memakai kerudung setiap hari, kecuali di malam hari saat sedang tidur.

Di beberapa negara Islam, perempuan harus memakai hijab di depan umum, karena ada aturannya. Tapi di kebanyakan negara, termasuk di Australia, ini termasuk pilihan. Tidak semua gadis-gadis Muslim memakainya, tapi saya memilih untuk memakainya.

Saya pilih pakai kerudung, karena ini adalah budaya dan jika saya tidak pakai, maka saya terlihat aneh. Saya menyukai hijab yang saya pakai.

Teman saya Hadya memilih untuk tidak memakainya setiap saat.

"Hadya, mengapa kamu kadang-kadang tidak pakai kerudung?"

"Benar-benar sulit bagi saya untuk memakai kerudung. Ibu saya memberi dua pilihan, jika saya ingin pakai atau tidak Tapi cuaca begitu panas, rambut saya cukup panjang, itu sebabnya saya tidak bisa pakai kerudung," jelas Hadya.

Hijab tidak menghentikan saya untuk melakukan sesuatu, seperti berolahraga. Saya suka sepak bola.

Saya kadang sedih, kadang-kadang orang berbicara soal hijab seakan-akan ini adalah hal yang buruk.

Beberapa orang jahat, atau tidak mengenal kita.

Mereka akan mengatakan mengapa saya pakai kerudung dan ini membuat kesal, mereka menyakiti teman-teman dan ibu saya atau saya sendiri.

Kadang-kadang anak-anak lain bertanya kepada kami soal hijab. Kami tidak keberatan berbicara soal ini, asal mereka tetap menghormati kami.

"Kesal ketika mereka bertanya kenapa saya pakai kerudung, apakah karena ada kutu atau sesuatu di kepala saya? Ini membuat saya kesal," kata Wajiha.

Jika beberapa orang bertanya "mengapa kamu pakai kerudung?" Katakan dengan cara yang baik dan menerimanya.

Untungnya, saya merasa diterima oleh semua orang di Australia, terutama ketika di sekolah.

Saya harap Anda belajar sedikit lebih banyak soal saya dan kerudung... saat Anda melihat seseorang yang memakai kerudung, semoga Anda bisa memberikan senyum pada mereka!

Tonton videonya disini

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 13/02/2017 pukul 15:20 dari program Behind The News, yang bisa Anda tonton di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/wisata-nad-budaya/kisah-gadi-12tahun--berkerudung-di-australia/8266076
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement