Selasa 14 Feb 2017 10:52 WIB

Pakistan Larang Perayaan Hari Valentine karena Bertentangan dengan Islam

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Teguh Firmansyah
Peserta aksi damai menolak peringatan hari valentine saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (14/2).  (Republika/Wihdan)
Peserta aksi damai menolak peringatan hari valentine saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (14/2). (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan dengan resmi melarang perayaan Hari Valentine yang jatuh tiap tanggal 14 Februari. 

Seperti dilansir the Independent, Senin (13/2), pemerintah negara tersebut melarang segala macam perayaan di ruang publik atau sebaran media massa tentang Hari Valentine. Alasannya, merayakan Valentine tidak berasal dari tradisi Islam.

Aturan ini telah ditetapkan Mahkamah Agung Pakistan di Islamabad. Tahun lalu, wacana pelarangan atas Valentine sempat mengemuka tetapi gagal menjadi aturan negara.

Presiden Mamnoon Hussain mengimbau rakyat Pakistan untuk tidak ikut-ikutan tradisi perayaan Valentine. Dia juga mengkritik hal tersebut sebagai budaya impor dari Barat yang mengikis nilai-nilai Islami.

"Hari Valentine tidak ada hubungannya dengan budaya kita dan sebaiknya itu (merayakan Valentine) dihindari," kata Mamnoon Hussain dalam momentum 14 Februari tahun lalu, seperti dikutip the Independent, Senin (13/2).

Baca juga, MUI: Perayaan Hari Valentine Merusak Moral Generasi Muda.

Media yang sama melaporkan, festival Valentine sudah mulai populer di Pakistan belakangan ini, khususnya di kota-kota besar. Namun, festival tersebut mendapatkan kecaman dari kalangan umat beragama, yang merasa Valentine mempromosikan budaya permisif dengan embel-embel "kasih sayang." 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement