Selasa 14 Feb 2017 13:16 WIB

Dinilai Merusak Pikiran Pemuda Kota, Socrates Dihukum Mati

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agus Yulianto
Filsafat (ilustrasi).
Foto: carroll.edu
Filsafat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Pada 15 Februari 399 SM filsuf Socrates, dihukum mati oleh Kota Athena. Seperti dilansir On This Day, ia dihukum mati karena dinilai merusak pikiran pemuda kota dan tak memiliki rasa hormat.

Seperti dilansir History, saat mau dihukum mati, Socrates memilih tak melarikan diri. Ia menghabiskan hari-hari terakhirnya untuk berkumpul dengan teman-temannya sebelum akhirnya meminum secangkir minuman beracun dari algojo.

Socrates merupakan filosuf yang lahir di Athena, Yunani. Ia adalah generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates merupakan guru Plato.

Selama hidupnya Socrates tak meninggalkan karya berbentuk tulisan. Pengetahuan mengenai ilmu Socrates diambil dari tulisan Plato. Selain itu pemikiran Socrates juga diketahui dari tulisan-tulisan teman sezamannya dan para pengikutnya.

Ayah Socrates merupakan seorang pembuat patung dari batu bernama Sophroniskos. Sedangkan ibunya bernama Phainarete merupakan seorang bidan. Socrates memiliki seorang istri bernama Xantippe. Ia memiliki tiga orang anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement