REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dalam rapat kerja dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyampaikan, jumlah warga asing di Indonesia yang menjadi pencari suaka sampai saat ini mencapai 14.405 orang.
"Untuk perkembangan penanganan pencari suaka, orang-orang itu sedang menjalani proses menunggu. Mereka yang berstatus pengungsi menunggu resettlement (penempatan kembali) ke negara ketiga," kata Menlu Retno Marsudi di Gedung Nusantara II DPR di Jakarta, Selasa.
Menlu Retno menyebutkan 14.405 pencari suaka itu berasal dari beberapa negara, yaitu 7.154 orang dari Afghanistan, 1.446 dari Somalia, 954 dari Myanmar, 946 dari Irak, 725 dari Srilanka, 540 dari Iran, dan 448 orang dari beberapa negara lainnya.
Selanjutnya, Menlu RI menyebutkan, sebanyak 1.271 orang pengungsi sudah dikirim dari Indonesia ke beberapa negara tujuan atau negara ketiga. "Ada 790 orang ke Amerika Serikat, ke Australia 363 orang, Kanada 65 orang, Selandia Baru 17 orang, Swedia enam orang. Jadi, total 1.271 orang," ujar Retno.
Lebih lanjut dia menyampaikan, perkembangan penanganan pengungsi dan pencari suaka di Indonesia juga dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, salah satunya pemilihan umum yang berlangsung di beberapa negara-negara Eropa sebagai negara tujuan pengungsi.
Pemerintahan baru di negara-negara Eropa yang sedang menjalani pemilihan umum itu nantinya tentu akan berdampak pada kebijakan tentang pengungsi di negara tersebut.
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan penanganan pengungsi dan pencari suaka di Indonesia, menurut Menlu Retno, adalah perubahan kebijakan penerimaan pengungsi di Amerika Serikat, yang merupakan salah satu negara ketiga tujuan pengungsi asing dari Indonesia.