Rabu 15 Feb 2017 02:55 WIB

Donald Trump Sebabkan Banyak Warga AS Mencari Jodoh

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Dwi Murdaningsih
 Cinta,Mawar, Jodoh (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Cinta,Mawar, Jodoh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara tidak langsung menjadi penyebab lebih banyak warganya berjibaku mencari jodoh. Hal tersebut disampaikan pimpinan laman kencan daring eHarmony.

Pejabat eksekutif eHarmony Grant Langston menyampaikan fakta bahwa lamannya mendapati kenaikan jumlah pengguna 35 persen usai tanggal 8 November 2016. Tepatnya, kenaikan itu tercatat cukup drastis sejak Trump terpilih sebagai Presiden AS.

Langston berujar, lonjakan aktivitas tersebut mengingatkan ia dengan apa yang terjadi pascaserangan WTC pada 9/11. Dua peristiwa itu disebutnya menjadi pemicu serupa bagi orang-orang untuk menjalin hubungan romansa.

"Ketika segalanya mulai sulit diprediksi, orang-orang cenderung ingin memiliki pendamping. Jika sedang menjalani hubungan yang buruk, mereka akan segera mengakhirinya. Jika belum terlibat romansa, mereka mencarinya," tutur Langston.

Bukan hanya eHarmony, direktur aplikasi kencan OkCupid Bernadette Libonate juga melaporkan peningkatan serupa. Selama Januari 2017, jumlah foto yang diunggah pengguna bertambah 37 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Demikian pula laman kencan TrumpSingles.com yang menjodohkan para lajang pendukung Trump. Sejak diluncurkan secara resmi pada Juni 2016, laman itu sudah mengumpulkan sekira 24.000 anggota dari seluruh Amerika Serikat.

David Goss, pendiri laman, mengatakan kepada Fox News  bahwa sebanyak 5.000 anggota dari total jumlah tadi didapatkan usai kemenangan Trump pada Pilpres AS November lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement