REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Saudara satu ayah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dibunuh saat berada di Malaysia. Kepala Selangor CID Senior Asst Comm Fadzil Ahmat mengonfirmasi korban adalah Kim Jong-nam, Selasa (14/2).
Menurut laporan The Star, Jong-nam baru tiba di terminal keberangkatan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) saat dua perempuan menghampirinya. Mereka kemudian menyiramkan cairan diduga racun kimia ke wajahnya.
Kedua perempuan itu kemudian kabur dengan taksi. Kejadian ini terjadi sekitar pukul sembilan pagi pada Senin. Jong-nam tiba di Malaysia dari Macau pada 6 Februari. Ia baru akan kembali ke Macau di hari kemarin.
"Ia memberitahu resepsionis di terminal kedatangan bahwa seseorang menarik wajahnya dari belakang dan menyiramkan cairan," kata Fadzil. Jong-nam meminta pertolongan pertama dan langsung dibawa ke klinik bandara.
Saat itu ia merasakan sakit kepala dan berujung pingsan. Di klinik, korban mengalami kejang. Ia kemudian dibawa dengan ambulans ke Putrajaya Hospital. Di sana, Jong-nam dinyatakan tewas.
Baca juga, Saudara Tiri Kim Jong-un Diduga Dibunuh Agen Korut di Malaysia.
Fadzil mengatakan otoritas akan memeriksa rekam jejak Jong-nam saat berada di Malaysia. Termasuk dengan siapa ia berinteraksi. Mereka akan mendapatkan data dan mempelajari rekaman CCTV.
"Kami juga mendapat permintaan dari Korea Utara untuk mengirimkan jasad Jong-nam, tapi kami akan melakukan otopsi dulu," kata Fadzil. Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar mengatakan korban menggunakan passport atas nama Kim Chol.
Kim Chol adalah nama wakil menteri yang dieksekusi atas perintah Kim Jong-un pada 2012. Kim Chol kabarnya dipaksa berjalan melewati latihan mortar.
Semasa hidupnya, Jong-nam lebih sering berada di luar negeri. Ia diketahui sering berada di Macau, Cina, Singapura, Malaysia, Prancis. Ia juga pernah terlihat di Indonesia. Pada 2012, ia pernah jadi target pembunuhan.
Jong-nam adalah anak yang lahir dari hubungan Kim Jong-il dengan aktris kelahiran Korsel, Sung Hye-rim. Hye-rim diketahui meninggal di Moskow.
--
Ikuti Whatsapp Channel Republika