Rabu 15 Feb 2017 12:21 WIB

Gadis Rohingya Dijual Sampai 7.000 Ringgit di Malaysia

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Pengungsi Rohingya (ilustrasi).
Foto: Antara/Rahmad
Pengungsi Rohingya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Data statistik PBB mengungkapkan sebanyak 56 ribu warga Rohingya tinggal di Malaysia. Meskipun kelompok migran menyebut, jumlahnya sebenarnya lebih tinggi daripada yang didokumentasikan.

Kebanyakan suku Rohingya yang tinggal di Malaysia tak terdokumentasi. Mereka tinggal di pinggiran Kota Kuala Lumpur dalam keadaan miskin. Ironisnya, di balik kemiskinan itu terdapat cerita tentang penjualan wanita Rohingya.

Seorang pria Rohingya Belal Hossain Shamia (32 tahun) mengatakan, sejumlah keluarga Rohingya juga menilai, pernikahan merupakan cara untuk mengurangi beban ekonomi keluarga. Sebab, mereka tak perlu memberi makan anak gadisnya lagi. Adik perempuannya juga menikah saat masih anak-anak.

Seorang mantan penyelundup manusia yang juga suku Rohingya, Ali mengatakan, memang permintaan terhadap gadis Rohingya untuk dinikahi jumlahnya meningkat. Sindikat penyelundup manusia bisa mendapat uang sebanyak 7.000 ringgit bagi setiap gadis Rohingya yang dijual kepada laki-laki atau diserahkan kepada keluarganya.

"Banyak wanita dan gadis yang melarikan diri sendirian tak mampu membayar biaya pelarian. Akhinya mereka dijual, mereka hanya gadis berusia 15 atau 16 tahun dan mereka tak punya pilihan," kata Ali, Selasa (14/2).

Seorang wanita Rohingya Yasmin Zokir Ahmad (18 tahun) mengatakan, suaminya membelinya dari seorang penyelundup sebesar 3.500 ringgit dua tahun lalu. Suaminya bekerja sebagai pemotong rumput di Kuala Lumpur.

Perjalanan ke Malaysia dari Myanmar, kata dia, berlangsung selama sembilan bulan. Ini merupakan perjalanan yang sangat mengerikan. Saat ia berada di tenda di tengah hutan Thailand, ia sering tak mendapat makanan atau air minum.

"Saya tak memiliki pilihan. Saya harus menikah dengannya karena saya membutuhkan bantuan dan perlindungan untuk hidup, selain itu saya ingin hidup dengan kehormatan," kata Yasmin.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement