REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Cina mengatakan delapan warga tewas di Xinjiang, Cina, termasuk tiga penyerang berpisau, Rabu (15/2).
Berdasarkan pernyataan yang diunggah di situs pemerintah, serangan tersebut terjadi pada Selasa malam di desa Pishan di selatan Xinjiang. Xinjiang dihuni etnis minoritas Uighur. Pemerintah mengatakan tiga penyerang juga melukai lima orang lain sebelum ditembak mati oleh polisi.
Pernyataan itu menyebut penyerang sebagai bandit, dan mengatakan pemerintah telah mengembalikan keteraturan sosial. Otoritas juga sedang menyelidiki insiden tersebut. Pemerintah Cina tidak menyebutkan latar belakang etnis penyerang. Begitu pula dengan korbannya.
Juru Bicara Uighur di luar negeri Dilxat Raxit yang melakukan kontak dengan penduduk kawasan tersebut mengatakan pasukan keamanan setempat telah mengunci wilayah itu. Lebih banyak pasukan bersenjata menjaga jalan dan melarang warga meninggalkan tempat itu.