Kamis 16 Feb 2017 11:31 WIB

Kim Jong-un: Saya Hanya Membencinya, Lenyapkan Dia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Kim Jong un
Foto: EPA/Rodong Sinmun
Kim Jong un

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Dua politikus Korea Selatan membeberkan temuan yang diperoleh dari lembaga mata-mata, Kamis (16/2). Mereka mengatakan Kim Jong-nam pernah meminta pemimpin Korut, Kim Jong-un untuk membiarkannya hidup.

Lima tahun lalu, Jong-nam mengirim surat pada adik seayahnya itu. "Saya tidak bisa pergi kemana pun, atau sembunyi dimana pun. Kita tahu satu-satunya cara melarikan diri adalah bunuh diri," kata Jong-nam pada sang adik.

Layanan intelijen Korsel mengatakan Jong-nam punya istri dan anak di Beijing dan Makau. Menurut salah satu politikus, Kim Byung-kee, Kim Jong-un sudah sering memerintahkan pembunuhan kakaknya itu.

"Kim Jong-un mengatakan 'saya hanya membencinya. Jadi lenyapkan dia'," kata Byung-kee mengutip pernyataan lembaga mata-mata.

Baca: Korut Minta Jasad Kim Jong-nam Dipulangkan

Sejumlah pengamat menilai Jong-un yakin kakaknya itu bisa saja datang tiba-tiba untuk menjatuhkan rezimnya. Sejak percobaan pembunuhan pada 2012, Jong-nam lebih sering pindah-pindah tempat tinggal. Pada suatu wawancara dengan jurnalis Jepang, Yoji Gomi pada 2012, Jong-nam mengaku tidak yakin pada kekuasaan adiknya.

Saudara seayah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam. Kyodo News via AP

Ia khawatir Jong-un tidak bisa memenuhi kebutuhan rakyat karena ia masih muda dan tidak berpengalaman. Jong-nam juga mengatakan paman dan bibinya yang merupakan tokoh terkemuka Korut menaruh harapan padanya.

"Karena saya dididik di Barat, saya menikmati kebebasan di usia dini dan saya masih suka hidup dalam kebebasan," kata Jong-nam. Salah satu alasannya sering ke Makau adalah karena liberalisme yang kuat di sana.

Jong-nam tewas di bandara Malaysia pada Senin lalu. Ia diduga jadi korban pembunuhan oleh dua agen. Seorang perempuan ditangkap pada Rabu malam dan satu lagi pada Kamis pagi. Hasil autopsi sudah muncul namun belum ada indikasi dipublikasikan.

sumber : Guardian/BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement