Jumat 17 Feb 2017 09:13 WIB

Malaysia Perketat Keamanan Bandara Setelah Pembunuhan Kim Jong-nam

Rep: Fira Nursyabani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Bandara Kuala Lumpur. Ilustrasi
Foto: .
Bandara Kuala Lumpur. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Malaysia memperketat keamanan di semua titik masuk dan keluar bandara pascainsiden pembunuhan Kim Jong-nam, saudara seayah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un itu, pada Senin (13/2). Kepala polisi Selangor, Abdul Samah Mat, mengatakan pengawasan utamanya akan diperketat di Bandara Kuala Lumpur International (KLIA) dan Bandara Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA2).

Menurutnya, peningkatan sistem keamanan bertujuan untuk mencegah tersangka lain dalam kasus ini melarikan diri dari Malaysia. Dia mengatakan pihak berwenang sedang mempelajari kasus ini, termasuk mencoba untuk mencari tahu apakah ada orang lain yang terlibat.

"Kami juga menunggu respon dari Kedutaan Besar Korea Utara di Malaysia atas informasi yang kami minta untuk membantu penyelidikan kasus ini," kata Abdul Samah kepada kantor berita Bernama, dikutip Channel News Asia.

Abdul Samah menolak berkomentar ketika ditanya apakah ada kemungkinan tersangka lainnya masih berada di dalam negeri. Ia hanya mengatakan polisi masih menyelidiki. Tiga orang yang diduga tersangka pembunuhan Kim telah ditangkap oleh kepolisian Malaysia. Satu orang perempuan WNI, satu orang pemegang paspor Vietnam, dan satu laki-laki Malaysia yang diduga kekasih dari pelaku WNI.

Petugas keamanan di KLIA2 mengatakan, pembunuhan itu tidak menganggu prosedur penerbangan, karena keamanan di terminal kedatangan dan keberangkatan terus-menerus dipantau.

"Setiap penumpang diperiksa dengan ketat sebelum diizinkan untuk pergi melalui titik keberangkatan, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional," kata dia.

Di National Institute of Forensic Medicine di Rumah Sakit Kuala Lumpur, 20 wartawan lokal dan asing terlihat menunggu perkembangan terbaru dalam kasus yang telah menarik perhatian internasional itu. Pemeriksaan post-mortem telah dilakukan terhadap jasad Kim pada Rabu (15/2), namun belum ada keterangan resmi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement