REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Mantan pejabat intelijen Korea Utara yang membelot, turut mengungkap identitas pelaku pembunuhan Kim Jong-nam. Menurutnya, kedua pelaku adalah anggota unit pengintai elit Korea Utara, yang khusus merekrut agen-agen perempuan.
"Saya yakin Korea Utara memobilisasi unit elit Moran Platoon untuk membunuh Kim Jong-nam. Unit khusus itu berafiliasi dengan Reconnaissance General Bureau (RGB), yang anggotanya terdiri dari perempuan-perempuan di remaja akhir berusia 20-an," kata mantan pejabat tersebut yang tidak bersedia menyebutkan namanya, Kamis (16/2) dilansir dari Asia One.
Para perempuan muda itu memperoleh sejumlah keterampilan penting, termasuk belajar bahasa asing dan teknik pertempuran. Satu anggota tim yang terdiri dari tiga hingga lima orang biasanya dikerahkan untuk melaksanakan spionase di luar negeri.
Korea Utara telah dikenal sering menggunakan agen perempuan yang memiliki penampilan menarik untuk mendapatkan kemudahan akses terhadap spionase. Negara tersebut juga sering menggunakan racun untuk melakukan pembunuhan dan serangan teror.
Salah satu agen perempuan terkenal Korea Utara adalah Kim Hyun-hee. Ia dihukum karena melakukan pemboman sebuah pesawat Korea Selatan pada 1987 di bawah arahan rezim Korea Utara.
"Ketika Korea Utara melakukan reorganisasi RGB pada 2009, tampaknya ada peningkatan jumlah agen perempuan dan perluasan jangkauan aksi mereka," ujarnya.
Kim tewas dibunuh oleh racun pada Senin (13/2) di Bandara Internasional Malaysia Kuala Lumpur 2 (KLIA 2). Dua perempuan muda telah ditahan oleh polisi setempat. Badan Intelijen Nasional Korea Selatan mengatakan, RGB telah mencari Kim Jong-nam untuk dibunuh dalam lima tahun terakhir.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Kim Jong-nam Hanya Beraksi Lima Detik