Jumat 17 Feb 2017 17:43 WIB

Malaysia Perlu DNA Keluarga Kim Jong-nam

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Pria melangkah keluar dari departemen forensik di General Hospital KL, Malaysia (17/2). Jenazah saudara seayah pemimpin Korut yang dibunuh di KL, Kim Jong-nam, masih berada di ruang jenazah rumah sakit itu.
Foto: AP
Pria melangkah keluar dari departemen forensik di General Hospital KL, Malaysia (17/2). Jenazah saudara seayah pemimpin Korut yang dibunuh di KL, Kim Jong-nam, masih berada di ruang jenazah rumah sakit itu.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kepolisian Malaysia menegaskan tidak akan melepas jasad Kim Jong-nam pada Jumat (17/2). Otoritas masih membutuhkan sampel DNA dari kerabat dekat saudara seayah pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un tersebut.

Kepala kepolisian Selangor, Abdul Samah Mat mengatakan jenazah Jong-nam baru akan diserahkan jika DNA sudah didapatkan. Otoritas ingin memastikan identitas korban pembunuhan ini.

"Kami masih menunggu sampel DNA keluarga terdekat, sekarang belum didapatkan," kata Abdul. Sampel tersebut sangat penting untuk jadi bukti konklusif identitas korban.

Sejauh ini, hanya Korea Selatan yang mengonfirmasi korban adalah Kim Jong-nam. Korut sama sekali tidak membuat pemberitaan. Pada Kamis, Kedutaan Besar Korut di Malaysia meminta secara resmi penyerahan jasad.

Mereka juga membujuk agar otoritas Malaysia tidak melakukan autopsi. Sejauh ini, dua pelaku perempuan yang diduga membunuh Jong-nam telah tertangkap. Siti Aishah memegang paspor Indonesia dan Doan Thi Huong memegang paspor Vietnam.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement