REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump kembali membuat pernyataan kontroversial terkait media. Melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat (17/2), ia mengatakan pers sebagai musuh rakyat Amerika.
Dilansir dari Daily Mail, ia mengutuk pers dalam cicitan tak lama setelah mendarat di rumahnya di Mar-a-Lago, Florida. Ia diketahui telah menghabiskan akhir pekan tiga kali berturut-turut di tempat tersebut.
"Media BERITA PALSU (gagal @nytimes, @NBCNews, @ABC, @CBS, @CNN) bukan musuh saya, melainkan musuh rakyat Amerika!" tulis Trump dengan menyebut nama-nama media yang diserangnya.
Sebelumnya Trump juga telah menyerang New York Times, CNN, NBC, dan media-media lainnya, dengan mengatakan media-media itu 'sakit.' Namun, ia dengan cepat menghapus cicitan itu dan menggantinya dengan menambahkan dua 'musuh' media ke dalam daftar blacklist, yaitu ABC dan CBS.
Selama ini, telah banyak presiden AS yang mengkritik pers. Akan tetapi, bahasa kritik yang digunakan Trump lebih mirip bahasa yang dilontarkan oleh para pemimpin otoriter di seluruh dunia. Sejak kampanye, presiden berusia 70 tahun itu juga mengkritik pers karena memberikan keterangan bias.
Pada Kamis (16/2), ia mengeluarkan caci maki dan keluhan panjang dalam konferensi pers. Ia menyalahkan media atas segala masalah yang menimpa pemerintahannya yang baru berjalan selama satu bulan.
Pemerintahannya mengalami pekan-pekan penuh pergolakan. Dimulai dari pengunduran diri penasihat keamanan nasionalnya, penarikan calon kabinet, hingga kebijakan imigrasi pusat yang dijegal pengadilan.
Dalam empat minggu penuh gejolak, Trump telah melihat penasihat keamanan nasionalnya digulingkan, calon kabinet menarik, kebijakan imigrasi pusat gagal di pengadilan dan gelombang pasang kebocoran merusak.