Senin 20 Feb 2017 14:52 WIB

Gencatan Senjata di Ukraina Segera Diberlakukan

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Winda Destiana Putri
Bendera Ukraina
Foto: euintheus.org
Bendera Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, DONBASS -- Gencatan senjata akan mulai berlaku di Ukraina Timur menyusul kesepakatan yang dilakukan di Muenchen, Jerman pada akhir pekan kemarin. Dalam kesepakatan tersebut telah disepakati untuk menghentikan pertempuran dan menarik senjata berat dari garis depan.

Namun, sudah banyak dilakukan gencatan senjata sebelumnya dalam perang antara pemerintah Ukraina dengan kelompok separatis pro Rusia yang berpusat di Donbass, Ukraina itu. Hal ini menunjukkan perdamaian di kawasan tersebut tidak baik.

Kelompok separatis yang didukung Rusia dan tentara Ukraina telah berperang selama 30 bulan terakhir. Pada awal Januari lalu, eskalasi pertempuran terus meningkat semakin serius. Ukraina mengatakan dua tentaranya tewas dan 16 terluka dalam pertempuran selama akhir pekan.

Adapun klausul kesepakatan antara kedua belah pihak pada Ahad (19/2) waktu setempat ini akan menarik persenjataan berat kembali dari daerah dekat garis depan. Akan tetapi sumber pada pembicaraan Muenchen mengatakan kepada BBC bahwa tidak ada kemajuan yang telah dibuat dalam mencapai solusi politik.

Sejak Maret 2014, demonstrasi oleh kelompok pro Rusia dan antipemerintah pecah di Oblast Donetsk dan Luhansk setelah pergerakan Euromaidan berhasil menjatuhkan pemerintahan Viktor Yanukovich yang pro Rusia. Demonstrasi tersebut kemudian berubah menjadi konflik bersenjata antara pasukan separatis Republik rakyat Donetsk dan Lugansk melawan tentara pemerintah Ukraina. Para separatis sebagian besar dipimpin oleh warga Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement