Senin 20 Feb 2017 15:36 WIB

Para Pemimpin Dunia yang Anggap Jurnalis Sebagai Musuh

Rep: Wilda fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Belum lama ini, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyebut media terbesar di negaranya sebagai musuh rakyat Amerika. Hal ini diungkapkannya melalui akun resmi Twitter dengan menyebut, New York Times, NBC News, ABC, CBS dan CNN masuk ke dalam daftarnya itu.

Pernyataan ini sebenarnya bukan pertama kali diungkapkan pemimpin dunia seperti Trump. Kondisi ini pernah dialami oleh beberapa pemimpin dunia sebelumnya. Dilansir Independent Senin (20/2), pemimpin militer dari Kamboja, Junta pernah menyatakan serupa pada September 2014. Dia menilai harian The Irrawaddy sebagai musuh negaranya karena telah memberitakan informasi salah dan melebih-lebihkan situasi.

Di masa sebelumnya, Hugo Chavez telah secara resmi menutup RCTV pada 2007. Kemudian dia menyebut semua saluran televisi, terutama bermerek grup media Globovision sebagai musuh berikutnya.

Pada 1997, pemerintah Rusia juga menganggap Noyaya Gazeta-Mir Ludei sebagai media anti patriotisme dan musuh bagi negara. Media ini kemudian berlanjut dengan penutupan secara resmi pada 2005 oleh pemerintah.

Sementara dalam dunia kepresidenan Amerika  Serikat, Trump sebenarnya bukan presiden pertama yang mengalami situasi itu. Sebelumnya, Presiden Thomas Jefferson dan Presiden Richard Nixon juga harus berurusan dengan media.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement