Selasa 21 Feb 2017 08:36 WIB

Seorang Guru Muslim Inggris Dikeluarkan dari Pesawat Menuju AS

Larangan masukanya wisatawa Muslim dari Donald Trump memicu protes besar-besaran di seluruh Amerika Serikat
Foto: Independent
Larangan masukanya wisatawa Muslim dari Donald Trump memicu protes besar-besaran di seluruh Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, REYKJAVIC -- Juhel Miah (25), mengalami insiden pengusiran oleh petugas keamanan pesawat di Islandia. Padahal, ia tengah bepergian dengan kelompok sekolah dari Wales selatan menuju New York.

Guru matematika yang bekerja di Llangatwg Comprehensive di Port Talbot itu, mengaku tidak percaya atas apa yang baru saja dialami. Miah menuturkan, ia mendapat pengawalan mulai dari pesawat, sampai ke area bandara untuk mengambil bagasi.

"Semua yang ada di pesawat diam, saya dikawal ke luar, itu membuat saya merasa seperti seorang penjahat, saya tidak bisa berbicara, saya kehilangan kata-kata," kata pria yang tinggal di Swansea itu, seperti dilansir Mirror.co.uk, Selasa (21/2).

Miah menekankan, koper miliknya tampak begitu kotor dari luar saat diambil, yang memunculkan dugaan penggeledahan dari petugas. Lalu, ia dibawa ke sebuah hotel dan disuruh menunggu sekitar dua jam di sebuah ruangan, yang tentu membuatnya takut.

"Ada lubang di seprei, tas kotor di bawah tempat tidur, tidak ada cahaya dan cuma ada lampu yang menyala, saya sangat paranoid," ujar Miah.

Ketika itu, kebetulan baterai ponselnya tampak sudah hampir habis, sehingga ia bergegas ke kopernya untuk mengambil pengisi daya (charger). Saat itulah Miah baru sadar, kalau selama ini gembok dari tasnya sudah tidak ada.

Akibat kejadian itu, Miah mengaku masih paranoid dan tidak bisa tidur atau makan selama dua hari. Miah sendiri hendak mengunjungi Kedutaan Besar AS dan Inggris di Reykjavik, tapi sayangnya nomor telfon yang ia hubungi tidak aktif.

Ia kembali ke Inggris sehari kemudian. Walau pengusiran Miah dari pesawat membuat murid-murid dan rekan-rekan Miah terkejut dan tertekan, perjalanan sekolah menuju AS tetap berjalan seperti yang direncanakan sebelumnya.

Neath Port Talbot County Borough Council telah menulis surat ke Kedutaan Besar As di London, demi mengadukan apa yang baru saja dialami karyawannya tersebut. Terlebih, Miah ditolak masuk ke AS sebagai anggota sekolah.

"Kami terkejut atas kejadian yang menimpa kepada Mr. Miah dan menuntut penjelasan, masalah ini akan diteruskan ke Parlemen. Tidak ada alasan yang memuaskan untuk menolak masuk ke AS, baik dari Bandara Islandia maupun Kedutaan Besar As di Reykjavic."

Sekolah turut menegaskan kalau Miah berusaha untuk datang ke Kedutaan Besar tapi aksesnya ditolak, sehingga wajar jika ia merasa itu sebagai diskriminasi. Kedubes AS sendiri belum mau berkomentar, dan alasan penolakan Miah menuju AS masih belum jelas sampai saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement