REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pasukan Demokratis Suriah (SDF), pimpinan suku Kurdi, terus bergerak maju ke pinggir Provinsi Ar-Raqqa, Ibu Kota de fakto ISIS di Suriah Utara, kata satu kelompok pemantau pada Senin (20/2).
Bentrokan sengit masih berkecamuk di pinggiran Ar-Raqqa antara personel SDF dan ISIS ditambah pengeboman gencar terhadap posisi ISIS, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia. Kelompok pengawas yang berpusat di Inggris itu menyatakan SDF telah menguasai 12 kota kecil di pinggir timur Ar-Raqqa sejak dimulainya serangan dalam beberapa bulan belakangan.
Tujuan serangan terhadap ISIS di ar-Raqqa itu ialah untuk memutus jalan antara kota tersebut dan Provinsi Deir Az-Zour di bagian timur Suriah, dan sepenuhnya mengucilkan kota itu dsari pinggirnya sebagai awal untuk menyerbu Ar-Raqqa.
Observatorium itu menyatakan kelompok tersebut mengandalkan jaringan pegiat di lapangan. Itu terjadi saat ISIS menderita kekalahan selama pertempuran melawan militer Suriah di pinggir tenggara Provinsi Aleppo di Suriah Utara.
Komando Umum Angkatan Darat Suriah pada Senin menyatakan sebanyak 48 kota kecil dan desa telah dibebaskan di pinggiran Aleppo dari IS sejak pasukan keamanan Suriah melancarkan operasi militer berskala besar terhadap wilayah tersebut pada Januari.