Selasa 21 Feb 2017 16:31 WIB

Malaysia Belum Bisa Pastikan Penyebab Kematian Kim Jong-nam

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Saudara seayah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.
Foto: Foto AP / Shizuo Kambayashi
Saudara seayah Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pihak berwenang Malaysia hingga saat ini belum bisa memastikan penyebab kematian saudara seayah pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-nam. Identitas dari korban juga masih perlu dikonfirmasi lebih lanjut, mengingat tidak adanya keluarga yang memberi keterangan.

Kim Jong-nam tewas setelah diduga mendapat serangan dari dua perempuan saat berada di terminal keberangkatan Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Senin (13/2) lalu. Ia diyakini terkena cairan kimia yang diberikan ke wajahnya.

"Penyebab kematian dan identitas korban masih belum dapat kami umumkan secara resmi," ujar direktur jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, Selasa (21/2).

Sejauh ini, kepolisian Malaysia telah menangkap dua perempuan berpaspor Indonesia dan Vietnam, seorang pria asal negara itu sendiri, dan seorang pria Korut bernama Ri Jong Chol. Pihak berwenang masih mencari empat warga Korut lainnya yang diduga melarikan diri dan telah meminta bantuan Interpol untuk melacak mereka.

Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) sebelumnya menyampaikan tuduhan bahwa Pemerintah Korut berada di balik pembunuhan Kim Jong-nam. Pembunuhan disebut sudah direncanakan bertahun-tahun lalu, namun sebelumnya menemui kegagalan.

Kim Jong-nam yang akan melakukan perjalalan ke Makau, Cina dilaporkan tidak menggunakan identitas dengan nama aslinya. Ia tinggal di Negeri Tirai Bambu sejak sekitar 2003 bersama dengan istri dan anaknya.

Menurut laporan yang beredar, anak tertua dari mantan pemimpin Korut Kim Jong-il itu tidak tertarik untuk meneruskan kekuasaan sang ayah. Ia lebih memilih kehidupan di luar negaranya, hingga kemudian dikenal sebagai pemain kasino.

Baca juga,  Siapa Kim Jong-nam?

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement