Selasa 21 Feb 2017 20:43 WIB

Jalan Kaki Lebih Sering Kurangi Rawat Inap di RS

Berjalan kaki lebih banyak setiap hari akan membantu mengurangi periode rawat inap di rumah sakit ketika anda berusia lanjut.
Foto: ABC
Berjalan kaki lebih banyak setiap hari akan membantu mengurangi periode rawat inap di rumah sakit ketika anda berusia lanjut.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Penelitian terbaru menunjukkan berjalan ekstra 40 menit setiap hari bisa mengurangi jumlah hari inap di rumah sakit untuk warga Australia dengan usia lebih dari 55 tahun dan menurunkan risiko kanker.

Para peneliti dari Pusat Epidemiologi Klinis dan Biostatistik di Universitas Newcastle menemukan, orang-orang yang berjalan kaki lebih banyak, dari 4.500 ke 8.800 langkah per hari, rata-rata menghabiskan satu hari lebih sedikit di rumah sakit setiap tiga tahun.

Penelitian, yang diterbitkan dalam Jurnal Medis Australia ini melaporkan bahkan tambahan 1.000 langkah per hari akan mengurangi jumlah hari inap di rumah sakit sebanyak sembilan persen. "Orang-orang yang lebih aktif, orang-orang yang berjalan kaki sebanyak 8.500 langkah sehari memiliki hari inap rumah sakit sepertiga lebih sedikit," kata Dr Ben Ewald, salah satu penulis  dari studi tersebut.

"Olahraga apa pun lebih baik daripada tak berolahraga sama sekali, dan lebih banyak olahraga itu lebih baik," ujar Dr Ewald.

Dr Ewald dan tim risetnya merekrut lebih dari 2.100 warga Newcastle berusia di atas 55 tahun dan mencatat langkah mereka melalui pedometer selama sepekan dari tahun 2005 hingga 2007. Data rumah sakit para peserta kemudian dikumpulkan selama delapan tahun hingga Maret 2015.

Untuk memastikan rawat inap di rumah sakit tak terkait dengan kondisi kesehatan atau penyakit yang ada, para peneliti mengecualikan kunjungan lanjutan ke rumah sakit dalam dua tahun pertama penelitian ini.

Pasangan Tua
Studi ini menemukan, meningkatkan jumlah langkah dalam sehari mengurangi jumlah hari rawat inap karena kanker dan diabetes.

ABC News: Penny McLintock

Mereka juga menggunakan penyesuaian statistik untuk "melihat" variabel gaya hidup termasuk tingkat pendidikan, jenis kelamin, jumlah komorbiditas (seperti angina, serangan jantung, asma), jumlah obat, status merokok dan konsumsi alkohol.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang lebih aktif -yang berjalan ekstra 4.300 langkah, atau sekitar tiga kilometer, per hari -hanya memerlukan sepertiga hari lebih sedikit di rumah sakit untuk tindakan lanjutan setiap tahunnya. "Menimbang bahwa satu hari di rumah sakit memakan biaya sekitar $ 1.800 atau $ 2.000 (atau setara Rp 18-20 juta), itu merupakan tabungan kesehatan yang sangat besar jika kita bisa membuat orang-orang untuk lebih aktif," kata Dr Ewald.

Studi ini juga menemukan bahwa jumlah langkah yang lebih tinggi dikaitkan dengan hari rawat inap yang lebih sedikit untuk penyakit kanker dan diabetes. "Ada pendaftaran rawat inap karena kanker yang lebih sedikit pada kelompok yang lebih aktif. Menjadi lebih aktif melindungi Anda dari semua jenis penyakit termasuk kanker," kata Dr Ewald.

Cara meningkatkan jumlah langkah per hari

Menurut Dr Ewald, rata-rata orang berjalan kaki sekitar 6.000 langkah per hari. Untuk mencapai hitungan langkah yang lebih tinggi, ia merekomendasikan orang untuk mencoba meningkatkan aktivitas insidental mereka.

"Itu tak harus dilakukan dengan rute jalan kaki yang jauh, bisa dipecah-pecah dalam satu hari itu," sebutnya.

Ia lantas menyambung, "Mengantar anak-anak ke sekolah dengan berjalan kaki ketimbang naik mobil ... berjalan kaki ke toko ketimbang mengemudi.”

"Seringkali orang bertemu rekannya dengan nongkrong di kedai kopi, benar-benar lebih baik jika anda bertemu teman dan berjalan-jalan dan mengobrol sambil berjalan kaki," tambahnya.

Ibu dan Anak
Aktivitas insidental seperti mengantar anak sekolah dengan berjalan kaki bisa membantu meningkatkan jumlah langkah anda dalam sehari.

iStockPhoto

Meski para peneliti tak mengukur seberapa kerasnya para peserta berjalan kaki, Dr Ewald mengatakan, ada manfaat tambahan dalam meningkatkan output energi. "Dalam hal kebugaran, Anda mendapatkan sesuatu yang ekstra dari aktivitas berlari ketimbang berjalan kaki," jelasnya.

Ia menerangkan, "Olahraga berintensitas tinggi itu bagus jika Anda bisa melakukannya, tetapi jika Anda tak suka hal semacam itu, berjalan kaki masih memiliki manfaat. Orang-orang harus berjalan kaki 10.000 langkah agar hasilnya lebih baik, tapi 8.000 langkah adalah awal yang baik."

Para peneliti juga merekomendasikan dalam laporan itu, bahwa pembinaan kesehatan, ketersediaan parkir yang terbatas dan desain perkotaan yang lebih baik bisa membantu meningkatkan tingkat aktivitas fisik masyarakat.

Diterjemahkan pukul 10:00 AEST 21/2/2017 oleh Nurina Savitri dan simak artikelnya dalam bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/gaya-hidup-nad-kesehatan/jalan-kaki-lebih-sering-bisa-kurangi-durasi-rawat-inap-di-rumah/8287980
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement