Rabu 22 Feb 2017 15:57 WIB

Bishop: AS tidak Minta Australia Kirim Pasukan ke Timteng

Menlu Australia Julie Bishop bertemu Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence di Washington, Rabu (22/2).
Foto: ABC
Menlu Australia Julie Bishop bertemu Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence di Washington, Rabu (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat tidak meminta agar Australia meningkatkan kehadiran militer di Suriah dan Irak, demikian dikatakan Menlu Australia Julie Bishop setelah mengadakan pembicaraan dengan Wakil Presiden AS Mike Pence di Washington, Rabu (22/2).

Menlu Bishop menggambarkan pertemuannya selama satu jam dengan Mike Pence, berlangsung dalam suasana 'hangat' dan 'konstruktif' dimana kedunya membicarakan masalah perjanjian soal pengungsi dan ketegangan di Laut Cina Selatan. Bishop mengatakan Pencer berbicara mengenai kontribusi militer Australia dalam 'nada yang positif' dan memuji kekuatan aliansi kedua negara.

"Australia sudah merupakan salah satu kontributor besar dalam usaha mengalahkan ISIS di Irak dan Suriah dan pernah menjadi penyumbang kekuatan kedua terbesar setelah Amerika Serikat," kata Bishop.

"Saya yakin sekarang kami merupakan penyumbang kekuatan ketiga dan sudah terlibat sejak awal. Kami tidak diminta untuk mengubah sumbangan kami, yang sudah kami sumbangkan sudah memadai."

Pada Senin, pasukan Irak yang dibantu oleh Amerika Serikat melakukan operasi militer besar-besaran guna mengusir militan ISIS dari wilayah barat Mosul di Irak, yang sudah dikuasai oleh ISIS sejak tahun 2014. Menlu Bishop mengatakan dia mendiskusikan pertempuran dengan ISIS 'secara umum' dan memberikan pendapatnya mnengenai strategi umum untuk mengalahkan kelompok tersebut.

"Jelas kami ingin menjadi bagian dari pemikiran strategis Amerika Serikat karena kami adalah penyumbang besar dalam pasukan koalisi untuk mengalahkan ISIS dan akan terus melakukannya," kata Bishop.

"Ini akan mempengaruhi Australia dan keamanan kami, jumlah pejuang teroris yang pergi ke Irak dan Suriah, dimana wilayah mereka semakin mengecil adalah masalah bagi kawasan ini."

Bishop mengatakan kontribusi militer Australia selalu dalam kajian dari waktu ke waktu namun jumlah sumbangan pasukan sekarang ini 'memadai'.

Pertemuan dengan Menlu Tillerson

Australia secara resmi menolak permintaan Amerika Serikat bagi penambahan pasukan ke Timur Tengah tahun lalu. Saat itu, pemerintahan PM Turnbull tidak mau menambah pasukan tetapi menegaskan bahwa Australia akan terus memainkan peran penting di kawasan.

Menlu Bishop akan bertemu dengan Menlu AS yang baru Rex Tillerson hari Kamis dan kemungkinan akan mendiskusikan konflik di Timur Tengah lebih terinci. "Ini adalah kesempatan bagi kami untuk menjelaskan kepentingan dan prioritas Australia dan tentu saja kami memiliki kesamaan nilai dan kepentingan dengan Amerika Serikat." kata Bishop lagi.

"Saya sudah melakukan pembicaraan telepon panjang dengan Menlu Tillerson, pembicaraan yang sangat positif, dan saya berharap kami akan melanjutkan diskusi tersebut."

Diterjemahkan pukul 14:55 AEST 22/2/2017 oleh Sastra Wijaya dan simak artikelnya dalam bahasa Inggris di sini

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/menlu-bishop-as-tidak-minta-australia-kirim-pasukan-ke-timteng/8293592
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement