REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Puluhan massa berkumpul di Syuhada St dengan membawa baliho raksasa bergambar foto Presiden AS Donald Trump. Tak lama kemudian, massa melempari baliho itu dengan sandal dan memukulinya.
Lokasi ini ditutup selama 23 tahun pascainsiden pembantaian di Masjdi al-Ibrahimy. Aksi ini dilakukan dalam rangka memperingati 23 tahun aksi pembantaian di Masjid al-Ibrahimy. Para demonstran juga menuntut agar jalan raya Ibrahimy ini dibuka kembali.
Salah seorang demonstran menyebutkan bahwa apa yang telah dilakukan oleh Trump yang baru menjabat presiden AS sangat menyakiti rakyat Palestina, kerena secara terang-terangan mendukung invasi Israel kedepan. Bahkan kebijakan Trum yang sangat rasis membuat kemarahan negara-negara Islam dan Arab.
Maannews melansir, dalam peringatan 100 tahun tragedi Balfour, rakyat Palestina tidak pernah tinggal diam untuk mengembalikan lagi hak-hak rakyat sipil yang telah dirampas Israel termasuk pencaplokan tanah untuk permukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat.
Aksi pelemparan baliho bergambar Donald Trump ini mengundang reaksi keras Israel dan berusaha membubarkan aksi demo tersebut.