REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyampaikan kecaman terhadap ancaman di Ukraina, Ahad (26/2). Ancaman datang terhadap anggota Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) dari kelompok separatis di wilayah timur negara itu.
Insiden terjadi tepatnya di dekat Donetsk pada Jumat (24/2) lalu. Saat itu, kelompok separatis mengepung salah satu tim OSCE. Mereka juga dilaporkan menggunakan senjata api, serta beberapa senjata lainnya.
"Kami mengutuk penargetan terhadap OSCE, disertai dengan penyitaan sejumlah benda-benda milik organisasi yang ditujukan untuk memantau, seperti pesawat tak berawak oleh separatis pro-Rusia di Ukraina," ujar pernyataan Departemen Luar Negeri AS, dilansir BBC, Senin (27/2).
Selama ini, OSCE memiliki misi menjadi pengawas di daerah konflik. Organisasi itu memantau apakah gencatan senjata yang disepakati antara pasukan Ukraina dan separatis tetap dilakukan sesuai perjanjian.
Konflik di timur Ukraina terjadi sejak 2014 lalu. Meski gencatan senjata disepakati pada 2015, namun pelanggaran dilaporkan masih kerap dilakukan.
Kedua belah pihak saling menyalahkan pelanggaran yang dilakukan. Lebih dari 9.800 orang tercatat terwas akibat konflik tersebut.