REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Jutaan warga Chile yang terdampak bencana hujan badai dan tanah longsor kekurangan air bersih. Para pejabat mengatakan pasokan air dari sungai Maipo akan tetap terputus sampai air mengalir jelas setelah hujan lebat melanda negara itu.
Setidaknya tiga orang tewas setelah banjir besar, dan 19 orang hilang. Air memancar turun dari Andes dan memotong jalan. Akibatnya ribuan orang terisolasi. Hujan menyebabkan sungai-sungai meluap di lembah gunung dekat ibukota Santiago.
Semua usaha masih tutup hingga saat ini. Sedangkan warga hanya bisa mengandalkan stok air kemasan sebagai air minum. "Sekitar 1,45 juta rumah akan terkena dampak kekurangan pasokan air, yang akan total atau sebagian berada di 30 kabupaten," kata Gubernur regional Santiago, Claudio Orrego, dikutip dari Sky News, Senin (27/2).
Perusahaan yang memasok air ke kota, Aguas Andinas, mengatakan hujan deras membuat upayanya untuk memulihkan pasokan air sangat sulit.
Di antara mereka yang meninggal ada seorang gadis 12 tahun yang tewas ketika tanah longsor menyapu mobil di wilayah O'Higgins, selatan Santiago. Kru darurat berjuang untuk membersihkan jalan dari puing-puing di lembah San de Maipo di atas Santiago, di mana satu orang meninggal.