Senin 27 Feb 2017 21:11 WIB

Filipina Kecam Aksi Pemenggalan Sandera Asal Jerman

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham
Militan Abu Sayyaf di Filipina.
Foto: Youtube
Militan Abu Sayyaf di Filipina.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina mengecam aksi barbar pemenggalan kepala sandera Jerman oleh kelompok terkait Abu Sayyaf, Senin (27/2). Kelompok tersebut mengunggah video eksekusi setelah tenggat waktu pemberian uang tebusan berakhir.

Sandera adalah pria lanjut usia asal Jerman bernama Jurgen Kantner. Ia telah meminta pertolongan dua kali melalui pesan video pendek. Militan mengancam akan membunuhnya jika tebusan tidak dibayar.

Kelompok teror tersebut meminta 600 ribu dolar AS sebagai syarat pembebasan Kantner. Penasihat presidensioal dalam proses damai Filipina, Jesus Dureza mengatakan pihaknya sudah melakukan semua hal untuk menyelamatkan Kantner.

"Kami sangat berduka dan mengecam keras aksi barbar memenggal korban penculikan," kata Dureza. Korban diculik ketika berlayar dengan yacht di dekat Sabah, Malaysia Timur. Ia kemudian dibawa ke Jolo.

Rekannya yang juga diculik sudah ditembak mati ketika ia melawan teroris. Kelompok terafiliasi Abu Sayyaf itu sudah melakukan beberapa kali penculikan dan meminta tebusan hingga total jutaan dolar AS sejak 1990an.

Para pakar mengatakan, uang itu digunakan untuk membeli senjata, granat, kereta cepat dan peralatan modern lainnya. Abu Sayyaf sendiri diyakini menyandera 26 orang, di antaranya 13 warga Vietnam, tujuh warga Filipina, satu orang Jerman, satu orang Jepang, dua orang Indonesia dan dua Malaysia. 

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement