Rabu 01 Mar 2017 13:10 WIB

Raja Salman dan Jokowi akan Bicarakan Kerja Sama Pertahanan

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Ani Nursalikah
   Raja Ar  Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud
Foto: EPA/Jose Huesca
Raja Ar Raja Arab Saudi Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Raja Salman mengunjungi Indonesia hari ini. Ini merupakan kunjungan pertama Kerajaan Saudi ke Indonesia sejak 1970.

Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan, ia yakin dalam kunjungan Raja Salman ke Indonesia akan dibicarakan kerja sama di bidang strategi dan pertahanan. Indonesia dan Arab menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan pada 2014. Hal ini juga didiskusikan selama kunjungan Presiden Jokowi ke Arab pada 2015.

Menurut Agus, terdapat banyak potensi kerj asama antara Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Terdapat kerja sama dagang dan investasi yang pertumbuhannya impresif di antara blok tersebut.

“Indonesia dan Arab merupakan pemain kunci di ASEAN dan GCC dan bisa meningkatkan kerja sama," katanya.

Indonesia merupakan pengirim haji terbanyak ke Arab setiap tahun. "Kami menyampaikan apresiasi tertinggi kepada Raja Salman untuk upayanya yang terus-menerus dan berhasil menyelenggarakan ritual yang paling penting dalam Islam."

Sebenarnya, kata Agus, hubungan bilateral antara Indonesia dan Arab dimulai sejak abad ke-13. Ini terjadi ketika pedagang Muslim traders dan pelajar Islam dari Arab world datang ke kepulauan di Indonesia

“Ini terlihat dari banyaknya bahasa Arab yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia atau saat bangsa Indonesia merayakan festival Islam. Ini semua menunjukkan ikatan yang kuat di antara dua bangsa yang bersaudara," ujarnya seperti dilansir Arab News, Rabu (1/3).

Kerja sama di bidang budaya juga akan dibuat untuk meningkatkan hubungan orang per orang antara Arab dan Indonesia. Ini juga akan didiskusikan di antara pemerintah dua negara. "Kunjungan Raja Salman ini merupakan bukti betapa kuatnya hubungan budaya antara Indonesia dan Arab," kata Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement