Rabu 01 Mar 2017 17:54 WIB

Korsel dan AS Intensifkan Latihan Militer Skala Besar

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Winda Destiana Putri
 Tentara Korea Selatan berpatroli dekat desa perbatasan Panmunjom di Paju, Korea Selatan, Ahad (31/3).
Foto: AP/Ahn Young-joon
Tentara Korea Selatan berpatroli dekat desa perbatasan Panmunjom di Paju, Korea Selatan, Ahad (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) kembali mengintensifkan latihan militer gabungan skala besar, Rabu (1/3). Latihan tersebut dilakukan untuk menguji kesiapan pertahanan kedua negara dalam menghadapi ancaman nuklir Korea Utara.

Latihan militer yang disebut Foal Eagle ini diselenggarakan di tengah ketegangan yang timbul setelah Korea Utara kembali melakukan uji coba peluncuran rudal balistik pada 12 Februari lalu. Uji coba itu memicu Korea Selatan dan AS untuk melakukan pembalasan dengan meluncurkan aksi militer.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan dan militer AS mengkonfirmasi, latihan militer gabungan itu akan berlanjut hingga akhir April mendatang. Namun, kedua negara tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Menteri Pertahanan AS Jim Mattis melakukan pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Korea Selatan Han Min-Koo, pada Rabu (1/2) pagi melalui sambungan telepon. Mattis mengatakan Amerika Serikat akan tetap teguh dalam komitmen untuk membela sekutunya.

Kepada Mattis, Han menuturkan, latihan militer gabungan tahun ini merupakan latihan militer terbesar yang pernah dilakukan sekutu. Dilaporkan, latihan gabungan Korea Selatan dan AS yang diselenggarakan tahun lalu melibatkan sekitar 17 ribu tentara Amerika dan lebih dari 300 ribu warga Korea Selatan.

Mattis menyambut baik kesepakatan yang ditandatangani oleh Korea Selatan dengan konglomerat Lotte Group pekan ini. Kesepakatan itu dilakukan untuk mengamankan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), sistem pertahanan rudal di Korea Selatan.

Sementara latihan militer AS-Korea selatan dimulai, di hari yang sama kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, melaporkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memeriksa markas unit militer terbesar di negaranya. Ia menerbitkan panduan untuk meningkatkan kesiapan tempur pasukan-pasukannya, dilansir laman Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement