Kamis 02 Mar 2017 11:25 WIB

Beredar Pidato Baghdadi Akui Kekalahan ISIS di Irak

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Pemimpin ISIS  Abu Bakr al-Baghdadi.
Foto: Reuters
Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Stasiun televisi Irak Alsumaria melaporkan, pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi telah mengakui kekalahan ISIS di Irak. Ia juga memerintahkan militan-militan ISIS melarikan diri atau melakukan aksi bunuh diri dengan menggunakan bom.

Dalang teror itu mengeluarkan pernyataan dalam sebuah pidato perpisahan. Pidato disampaikan dihadapan sejumlah pengkhotbah ISIS di beberapa wilayah di Irak yang masih dikuasai kelompok teroris tersebut.

Menurut media lokal itu, al-Baghdadi mendesak para pendukungnya berlari dan bersembunyi atau meledakkan diri dengan menjanjikan 72 bidadari surga. Ia juga menyerukan 'militan non-Arab' untuk kembali ke rumah mereka masing-masing.

Informasi yang belum terverifikasi itu muncul setelah militer Irak yang didukung AS mengambil alih jalan besar terakhir di Mosul barat dari tangan ISIS. Beberapa hari yang lalu, Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon mengatakan ia berharap ISIS dapat terusir dari kota-kota utama Irak pada akhir 2017.

Baca: Pasukan Irak Terlibat Bentrokan Sengit dengan ISIS di Mosul

Menurut Al Arabiya, keberadaan pasti dari al-Baghdadi kini masih menjadi misteri. Beberapa laporan mengatakan, dia kini terluka parah atau bahkan terbunuh dalam serangan udara di Irak utara.

Meski sempat dikatakan terluka dalam serangan bom di Al-Ba'aj, namun klaim itu bukan pertama kalinya muncul. Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi atas kondisi al-Baghdadi.

Pada Desember, Pentagon mengatakan percaya pimpinan ISIS itu masih dalam keadaan hidup. Meski demikian, pasukan koalisi pimpinan AS telah berulang kali menargetkan al-Baghdadi.

Tahun lalu al-Baghdadi merilis sebuah pesan yang mendesak pendukungnya mempertahankan Kota Mosul. Sementara, pasukan Irak berhasil menguasai sisi timur Mosul pada Januari lalu setelah 100 hari pertempuran.

Jika berhasil mengalahkan ISIS di Mosul, Irak akan menghancurkan satu sayap kekhalifahan ISIS yang diresmikan pada 2014 lalu. Komandan AS di Irak mengatakan keyakinannya pasukan koalisi AS dapat merebut kembali Mosul dan Raqqa di Suriah dalam waktu enam bulan.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menuturkan berharap pasukannya membutuhkan tiga bulan lagi untuk membersihkan negara dari ISIS. Sebagian pengamat berpendapat, prediksi perdana menteri merupakan sikap optimistis.

Pasukan koalisi yang didukung 60 negara pimpinan Amerika Serikat telah melakukan ribuan serangan udara dalam mendukung perang melawan ISIS. Koalisi juga memberikan bantuan dan pelatihan kepada ribuan pasukan Irak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement