REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr mengaku terkesan dengan aneka kekayaan budaya di Indonesia, termasuk Jatim, salah satunya budaya pesantren dan budaya warga Tionghoa.
"Saya baru saja berkunjung ke Gus Sholah dan kuil ini, saya terkesan keanekaragaman dan kekayaan budaya yang dimiliki Jatim. Saya bersyukur keramahtamahan dan kebaikan hati yang saya terima selama kunjungan di Tebuireng (PP Tebuireng, Jombang) dan kuil ini," katanya pada wartawan di Jombang, Kamis.
Dubes berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, serta Kelenteng Hong San Kiong di Kecamatan Gudo, Jombang. Kunjungan itu dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerja di Jatim.
Ia bahkan menyamakan keanekaragaman dan kekayaan budaya itu seperti di Amerika Serikat. AS dan Indonesia sama-sama negara besar serta sangat majemuk. "Menurut saya, keaneragaman pluralisme merupakan sumber dan kekuatan inspirasi bagi negara kita," katanya.
Dubes juga menceritakan kunjungannya ke PP Tebuireng, Jombang. Ia merasa sangat terhormat, sebab pengasuh pondok, Gus Sholah bisa meluangkan waktunya. "Saya sangat terhormat Gus Sholah bisa luangkan waktu untuk membuat saya mengerti lebih jauh Indonesia dan Jatim," kataya.
Dubes juga menambahkan, sempat dialog terkait dengan pertukaran pendidikan dan dirinya pun merasa tertarik dengan pokok bahasan tersebut. "Kami tadi membahas pertukaran pendidikan, beliau juga mengajak saya untuk bertemu dan diskusi dengan para santrinya dan saya bersyukur dapat kesempatan itu," katanya.
Ia mengaku sangat senang dengan kunjungannya ini. Sebagai pejabat yang baru tiga bulan, ia berharap dengan kunjungannya ini semakin menambah referensi kekayaan budaya di Indonesia, termasuk dengan pementasan wayang potehi yang dilakukan di Kelengteng Hong San Kiong di Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
