Jumat 03 Mar 2017 21:06 WIB

Pasukan Suriah Rebut Kembali Palmyra dari ISIS

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara Suriah mengambil posisi di perbukitan dekat kota Palmyra, Kamis (24/3).
Foto: AP
Tentara Suriah mengambil posisi di perbukitan dekat kota Palmyra, Kamis (24/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PALMYRA -- Pasukan Pemerintah Suriah dilaporkan berhasil kembali mengambil alih Palmyra. Kota tua tersebut sebelumnya diduduki oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan kini kelompok militan itu telah pergi.

Palmyra telah diduduki oleh ISIS sebanyak dua kali. Pertama kali, kelompok teroris itu menguasai wilayah kota pada 2015 lalu. Pada Maret 2016, mereka berhasil disingkirkan.

Namun, kedua kalinya ISIS merebut kembali Palmyra pada Desember 2016. Pasukan Pemerintah Suriah yang juga didukung Rusia kemudian meluncurkan serangan untuk melumpuhkan kelompok itu.

"Kota telah dibebaskan dari tangan organisasi teroris, seperti janji Presiden Suriah Bashar Al Assad yang hendak mengusir mereka sepenuhnya dari negara kami," ujar Duta Besar Suriah untuk PBB Bashar Al Jaafari seperti dilansir BBC, Jumat (3/3).

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, mengatakan Moskow telah memberi bantuan berupa serangan udara yang intensif untuk melemahkan ISIS.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM)  melaporkan terjadi bentrokan serta penembakan di Palmyra. ISIS dilaporkan menanam ranjau di beberapa wilayah kota yang juga dikenal dengan nama Tadmur itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement