Sabtu 04 Mar 2017 14:52 WIB

Pengamat: Sikap Netral Indonesia Membuat Saudi Tertarik

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Teguh Firmansyah
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al-Saud bersama Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan pimpinan lembaga dan tokoh Islam saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/3).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al-Saud bersama Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan pimpinan lembaga dan tokoh Islam saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dewi Fortuna Anwar mengingatkan tidak banyak negara yang netral untuk memberikan solusi permasalahan global. Adapun Indonesia, kata ia, selama ini sukses menempatkan diri tidak berpihak dalam gejolak politik negara manapun.

"Sulit mencari negara aman dengan tradisi memainkan tak berpihak. Bagian solusi global hanya Indonesia," kata dia dalam diskusi Investasi dari Lawatan King Size di Jakarta, Sabtu (4/3).

Menurutnya, hal itu yang membuat Arab Saudi meraba untuk mencoba investasi di negara Timur, salah satunya Indonesia. Ia mengatakan, saat ini kondisi politik Islam di negara Timur Tengah dalam keadaan terpuruk.

Bahkan, tidak jarang banyak pihak-pihak yang menyalahgunakan Islam untuk tindakan radikalisme. Sehingga, wajar apabila ada pandangan yang menganggap Islam identik sebagai agama kekerasan.

Menurut Dewi dituntut kerja keras untuk memutarbalikkan citra Islam. Sementara, Arab Saudi tidak dapat melakukannya sendiri. Karena mereka pernah menjadi bagian konflik dalam serangan udara ke Yaman. "Sulit cari negara yang tidak berkonflik, ada yang pro Arab Saudi, pro Iran, pro Rusia," jelasnya.

Menurut Dewi, selain untuk investasi, Arab saudi penting menengok ke Indonesia yang selama ini mempraktikkan Islam moderat, toleran dan majemuk.

Baca juga,  Lawatan Raja Salman Dinilai Momentum Bangkitnya Negara Muslim di Asia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement